Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Inilah 5 Langkah Mengendalikan Diabetes Melitus

3 Maret 2015   23:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:13 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_400686" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)"][/caption]

Diabetes melitus adalah penyakit kronis. Sekali Anda didiagnosis dengan penyakit itu, boleh dikatakan selama hidup akan menjadi penyandangnya. Karena dia akan mendampingi Anda selamanya, maka bagaimana Anda hidup  bersama dengannya, mengelolanya, akan menentukan akibat-akibat negatif yang potensial mengancam di kemudian hari. Untuk itu, beberapa langkah di bawah ini mudah-mudahan dapat membantu Anda.

1. Kenali diabetes itu dengan baik.

Belajar tentang seluk-beluk diabetes, walau secara sederhana itu penting. Apa diabetes itu sendiri, apa faktor risikonya, bagaimana terjadinya penyakit itu, apa gejala-gejalanya, bagaimana peranan diet, olahraga, apa potensi komplikasi yang mungkin terjadi, bagaimana mencegahnya sangat diperlukan dalam mengelola diabetes. Bahkan, belajar memahami kerja obat, berapa dosisnya, efek sampingnya juga sangat diperlukan. Saya cukup sering merawat pasien dengan komplikasi hipoglikemi yang kemudian tidak sadar, bisa karena obat-obatan, asupan makanan yang kurang, olahraga yang berlebihan, tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan menghadapi kejadian itu. Banyak pasien yang beranggapan bahwa bila gula darahnya sudah normal, obat kemudian dihentikan sendiri, diet tidak diperlukan lagi.

2. Ketahuilah ABC diabetes.

A adalah A1c, B, Blood Presure, C, Cholesterol. Mengetahui 3 indikator ini penting sekali karena terkait dengan risiko kemungkinan komplikasi yang terjadi, seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan masalah lain. A1c, seperti diketahui mengambarkan gula darah dalam 2-3 bulan. A1c ini dianggap baik, terkontrol bila kurang dari 7% atau setara dengan kadar gula darah 150 mg/dl. Semakin mendekati normal kadar A1c ini, maka semakin kecil pula risiko terjadinya komplikasi diabetes. Pemeriksaan A1c ini sebaiknya dilakukan setiap 3 bulan.

B, Blood Pressure atau tekanan darah tinggi. Target tekanan darah yang ideal bagi penyandang diabefes melitus adalah kurang dari 130/80 mmHg. Target ini juga berkaitan dengan risiko penyakit kardiovaskuler dan gangguan fungsi ginjal. Semakin tinggi tekanan darah semakin besar risikonya. Jadi, walaupun tekanan darah Anda misalnya 140/90 mmHg, dianggap sebagai batas tertinggi normal, tetapi pada penderita diabetes harus diturunkan sampai kurang atau sama dengan 130/80 mmHg.

C, Cholesterol. Pasien diabetes biasanya juga disertai dislipidemi, kolesterol total, LDL (kolesterol jahat), frigliserida naik, tetapi HDL (kolesterol baik) rendah. Dislipidemi ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler. Untuk mengurangi risiko ini, menurut para ahli sebaiknya kolesterol baik (HDL) lebih dari 40, kolesterol jahat (LDL) kurang dari 70 mg/dl dan Trigliserida kurang dari 150 mg/dl.

3. Rencanakan diet Anda.

Diet, di samping olahraga adalah bagian terpenting yang harus diperhatikan bagi seorang penyandang diabetes. Apa, kapan, berapa, bagaimana Anda makan akan menentukan keadaan gula darah Anda. Diet biasanya didasarkan pada berat badan dan status kesehatan keseluruhan. Selain pertimbangan masukan kalori, makanan yang sehat seperti buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak, ikan, ayam tanpa kulit, kedelai, ubi-ubian, makanan yang banyak mengandung serat, glikemik indeks rendah juga menjadi pilihan bagi penderita diabetes melitus. Frekuensi makan, makan dengan porsi lebih kecil, tetapi lebih sering juga membantu fluktuasi gula darah yang tinggi. Dan, mengacu pada penelitian, dengan makan yang sehat, penurunan berat badan, serta olahraga yang cukup, lebih dari 50% pasien yang baru didiagnosis tidak memerlukan obat-obatan, atau paling tidak penggunaannya rapat ditunda.

4. Buatlah jurnal aktivitas fisik Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun