Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ingin Ramping? Gantilah Piring Anda!

26 Oktober 2014   23:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:39 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Piring yang ada di atas meja makan anda jangan dianggap kecil. Tidak hanya masalah bersih kotornya saja yang  dlihat, ukuran, besar kecilnya  juga sebaiknya anda perhatikan. Piring itu ternyata tidak hanya berfungsi sebagai wadah makanan anda saja, tetapi juga akan mempengaruhi berapa banyak makanan yang akan anda konsumsi, berapa besar lingkaran perut anda, anda akan jadi gemuk atau langsing. Ada penelitian  yang mendapatkan hal seperti itu. Semakin besar ukuran piring kita, maka ada kecendrungan kita akan makan lebih banyak pula.

Pengaruh ukuran piring itu saya rasakan sendiri waktu saya mengikuti traveling 1 minggu lebih dengan kapal pesiar dari seatle, USA ke beberapa kota di Alaska, sampai kota Victoria di British Columbia, Canada, Dan setelah itu melanjutkan perjalanan dengan durasi yang sama melalui darat di sepanjang Rocky Mountain, Canada. Selama perjalanan dua minggu itu, berat badan saya naik 2 kg, celana saya juga terasa lebih sempit, pada foto pun kelihatan perut saya lebih besar dari biasanya. Teman saya dalam perjalanan juga melihat hal yag sama. Dan, ternyata tidak hanya saya yang mengalaminya, teman-teman lain juga begitu.

Lalu, mengalami berat badan yang bertambah cukup berarti ini, saya sendiri bertanya, "kok bisa begini ya?" Pada hal, selama perjalanan, saya masih aktif olahraga, apalagi waktu di atas kapal pesiar. Setiap hari beberapa fasilitas olahraga yag sangat lengkap di sana saya gunakan paling tidak 30-40 menit, sesekali saya juga berenang, Dan tiap pagi, walau cuaca dingin, selagi penumpang lain masih tidur nyenyak, sambil menikmati pemandangan yang sangat cantik, saya sudah jogging di atas deck kapal paling atas yang memang sudah ada jalur khusus untuk itu. Selama perjalanan di darat juga demikian, paling tidak saya juga jalan cepat di sekitar hotel....... "Ini pasti karena asupan makanan saya lebih banyak dari biasanya. Saya mengkonsumsi makanan lebih banyak dari pada yang dibutuhkan", bisik saya dalam hati....Dan, kemudian saya ingat, saya pernah membaca suatu artikel dalam buku "eat, move, and sleep", yang ditulis oleh Tom Rath yang sedikit menyinggung pengaruh ukuran piring yang kita gunakan terhadap total kalori yang kita konsumsi. Menurutnya, pada dasarnya semakin besar ukuran piring makan yang kita gunakan akan semakin banyak pula kita makan. Kalau kita makan cemilan dari dari kotak yng lebih besar, kita akan cendrung menghabiskannya lebih banyak. Minum dengan gelas yang lebih besar juga demikian. Nah, ini lah barangkali yang menyebabkan berat badan saya naik selama perjalanan itu, selalu menggunakan piring makan, dan gelas  yang lebih besar,

Kemudian, "kok bisa begitu?" Saya pun bertanya dalam hati,  "apa hubungannyaa antara ukuran piring itu dengan meningkatnya jumlah makanan yang akhirnya kita lahap?"

Nah, seperti diketahui, bahwa proses makan, pencernaan itu sebenarnya sangat kompleks. Sebelum makanan masuk ke dalam mulut kita, otak kita sebenarnya sudah mulai terlibat. Persepsi kita tentang makanan yang ada di dalam piring, yang kita lihat dengan mata kita akan mempengaruhi selera makan kita,  akan makan atau tidak, bahkan juga berpengaruh seberapa banyak kita akan makan. Melihat tumpukan makanan yng kelihatan enak di piring, melalui kerja sistem syaraf yang cukup rumit produksi air ludah kita akan meningkat, enzim pencernaan, asam lambung juga demikian. Dan, tidak hanya itu, kesan banyak sedikitnya makanan itu ternyata di pengaruhi juga oleh ukuran piring kita, walau kita tidak menyadarinya. Ketika kita menggunakan ukuran piring yang lebih kecil, makanan yang ada di dalamnya kelihatan lebih banyak, otak kita juga akan berpikir, "oh, ini sudah cukup bgi saya, atau bahkan berpikir terlalu banyak". Sebaliknya bila piring kita lebih besar, tumpukan makanan kesannya nampak lebih sedikit, otak kita kemudian berasumsi, "ini terlalu sedikit, tidak cukup, tidak akan kenyang", dan barangkali kita akan menambahnya bahkan sebelum mulai makan, atau  porsi makanan yang seharusnya tidak habis itu kita lahap sampai piring menjadi licin.

Sayangnya, ukuran piring makan yang lebih besar itu tidak hanya ditemukan di hotel-Hotel, restoran-restoran, di rumah tanggapun juga begitu. Coba saja lihat piring-piring yang ada d Rumah kita sekarang, bandingkan dengan piring yang lama kalau anda masih punya, ukurannya pasti lebih besar. Dan, lebih celaka lagi kitapun mempercayakan berapa banyaknya kita makan pada penglihatan mata kita, pada piring (isi) yang ada di depan kita, bukan pada perut kita, rasa lapar dan kenyangnya kita. Barangkali ini adalah salah satu penyebab asupan makanan kita sekarang rata-rata lebih banyak dari sebelumya, sementara kita lebih sedikit bergerak, aktifitas fisik berkurang. Karena itu, tidak heran pula, perut kita semakin buncit, pinggang pun semakin melar.

Jadi, bila anda sekarang gemuk, perut anda sudah mulai menonjol, dan anda ingin lebih ramping, dan ingat bahwa ramping itu tidak hanya membuat anda lebih cantik, tampan, tapi juga lebih sehat, maka cobalah ganti piring anda dengan yang lebih kecil. Piring yang kecil, pasti akan  menampung porsi  yang lebih kecil pula. Kelihatan simpel, sederhana, tetapi perubahan kecil yang anda lakukan itu, di belakangnya menunggu hasil di luar dugaan anda. Sebagai patokan dasar piring yang anda pilih adalah, tidak lebih dari satu jengkal tangan anda sendiri.

Indragiri Hilir, 17-10-14

@irsyal_dokter

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun