Mohon tunggu...
Irsyad Zulfahmi
Irsyad Zulfahmi Mohon Tunggu... -

Menyukai opini publik &fakta yang menarik terkait budaya; sastra, seni, sejarah, politik & fisafat. Pegiat komunitas kajian sastra dan budaya "Majelis Kantiniyah"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Nya"

19 Desember 2012   02:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:24 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jakarta, 20 Mei 2012

17:20 PM

Tuhan sayang…

Aku tidak merasakan peti milikku kembali berdetak.

Harapan, jelas aku punya!

Tapi,

seseorang pasti mempunyai timbunan tanah di pekarangan

kalau-kalau harapan itu harus dikubur.

Tuhan, yang selalu membantuku.

Dalam kenyataan,

ia abstrak surga terkasih.

Hup!

Sayalalala….

Aku selalu berdendang sambil memetik wajah ‘Nya’.

Tak perlu ia tau apa yang ku rasakan

Cerita ‘Nya’ yang sulit bagiku adalah nikmat.

Sekalipun aku-dia narasi tak menentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun