Suka-suka Kaesang Dong Mau Pakai Kaos Bergambar Prabowo

Warganet ramai dan riuh gara-gara Kaesang dalam salah satu konten di saluran Youtubenya, memakai kaos berwarna hitam bergambar Prabowo. Berbagai spekulasi muncul, bahwa putra bungsu Presiden Jokowi itu secara pribadi memang mendukung Prabowo sebagai capres. Namun tak sedikit yang menganggap, Kaesang sekedar seru-seruan saja untuk konten Youtubenya karena memang ia dikenal slengean. 

Gibran, sang kakak juga sepertinya tak ambil pusing dengan kelakuan adik bungsunya itu. Ketika ditanya sejumlah wartawan, dengan santainya Gibran hanya menyebut, " Iya, mungkin (mengidolakan Pak Prabowo), " Seperti dikutip dari Kompas.com (08/05). Gibran sendiri seperti diakuinya mengidolakan putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.

Kaesang memang di beberapa momen terlihat dekat dengan Prabowo Subianto, termasuk saat ketua umum Partai Gerindra itu bertandang ke kediaman Jokowi di Solo, Sabtu (22/04). Ia terlihat dalam sebuah bidikan foto, sedang menuangkan nasi untuk Prabowo.

Apakah itu bisa disebut sebagai bentuk kedekatan atau 'kekaguman' Kaesang terhadap Prabowo? Ya, bisa saja. Tapi perilaku Kaesang itu umumnya sebagai bentuk penghormatan anak muda kepada orang yang lebih tua. 

Atau Kaesang memang sudah belajar bagaimana caranya menjadi politikus yang pandai mencari muka? Tentunya banyak spekulasi yang terus ada soal dirinya, apalagi menjelang tahun-tahun politik, sebagai putra Presiden pasti gerak-geriknya menuai perhatian publik.

Kaesang Memang Gitu, Suka-suka Dia Mau Pakai Kaos Bergambar Prabowo

Kaesang memang gitu sih, gaya anak muda Slengean yang ingin berekpresi secara bebas. Apalagi Kaesang kini sedang rajin-rajinnya ngonten dengan mengundang banyak komedian muda di saluran Youtubenya. 

Yang bikin seru, isi konten Youtubenya semua pembahasan mengarah ke 'tepi jurang' alias kritik secara umum kepada penguasa dan kelompok-kelompok tertentu. 

Konten-kontennya, aman? Ya, aman dong. Memang siapa yang berani melaporkan isi konten Youtube anak Presiden? 

Makanya bintang tamu yang paling aman cuap-cuap dan sembarang bicara tanpa khawatir dipolisikan, pastinya hanya di saluran Youtube milik Kaesang. Fix, Youtube Kaesang dinobatkan sebagai saluran Youtube paling aman se-Indonesia. 

Tapi mungkin Kaesang lupa, sebagai anak Presiden, urusan memakai outfit saja bisa menjadi bahan komoditi politik, apalagi jika terang-terangan memakai kaos bergambar tokoh tertentu. 

Arah Dukungan Kaesang di Pilpres 2024

Sampai tulisan ini dibuat, saya belum menemukan informasi sedikitpun tentang keanggotan Kaesang Pangarep sebagai kader PDI-P. Apakah dia telah menjadi kader PDI-P mengikuti jejak sang ayah dan kakaknya? Ini juga perlu dikonfirmasi. 

Pilihan politik itu bukan seperti harta yang bisa diwariskan begitu saja. Tak ada jaminan jika orangtua telah aktif di partai politik tertentu, sang anak lalu mengikuti jejaknya di partai politik yang sama. Politik atau pilihan politik itu soal rasa dan panggilan jiwa. 

Anda bisa mengambil contoh dari Politikus senior Golkar, Bambang Soesatyo, yang salah satu putranya malah menjadi pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

Gibran dan Kaesang. Foto : Kompas.com/Garry Andrew Lotulung 

Tentu kemungkinan ini juga akan terjadi pada Kaesang. Ia tak serta merta menjatuhkan dukungannya kepada Ganjar Pranowo. Apalagi sebagai bagian dari insan dan pelaku persepakbolaan nasional, Kaesang juga diyakini merasa kecewa atas batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-21, disebabkan penolakan Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali, I Wayan Koster.

Hal ini tentu bisa membuat Kaesang memiliki pandangan politik berbeda dengan keluarganya. Isu kedekatan Kaesang dengan Prabowo, dan gayanya memakai kaos bergambar Prabowo, memberikan sinyal politik bahwa ia siap mandiri dan bertanggungjawab atas pilihan politiknya di pilpres 2024 mendatang. 

Tentu kita tak bisa menyimpulkan begitu saja bahwa Kaesang siap jadi juru kampanye Prabowo. Namun dari sinyal-sinyal yang ia perlihatkan, ia tak menaruh simpati kepada salah satu capres yang membuat Indonesia gagal jadi tuan rumah perhelatan akbar sepakbola dunia.