Mohon tunggu...
irsyadunnas
irsyadunnas Mohon Tunggu... Guru - Guru Swasta

Blogger, Ghost Writer, penggiat literasi lampung utara

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kelihaian Ganjar 'Memaksa' Megawati untuk Memberinya Mandat sebagai Capres PDI-P

21 April 2023   22:37 Diperbarui: 21 April 2023   23:34 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo. Foto : KOMPAS.com/Kristianto Purnomo

Ganjar Pranowo resmi diumumkan Megawati Soekarnoputri sebagai Capres PDI-P di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/04/2023). Mengutip dari kompas.com (21/04), sejumlah elit PDI-P turut hadir dalam acara tersebut, termasuk Presiden RI Joko Widodo. 

Dalam pernyataannya, Megawati memberikan mandat kepada Ganjar sebagai capres, bukan hanya sebagai kader partai namun juga petugas partai. Artinya, sebagai utusan partai Ganjar wajib memenangkan pertarungan pilpres 2024 yang akan datang, untuk melanjutkan estafet kepemimpinan nasional selepas Jokowi usai menjabat nantinya. 

Hadirnya Jokowi seolah memberi ketegasan bahwa orang nomor 1 di republik itu siap untuk mendukung penuh Ganjar, setelah sebelumnya Ia diisukan mengalami kerenggangan hubungan dengan PDI-P dan makin intens keakraban bersama Prabowo Subianto beberapa waktu belakangan.

Tarik Ulur Penetapan Capres PDI-P

Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat sejak Februari 2023, elektabilitas Ganjar Pranowo anjlok hingga 9,4 persen. Kondisi ini diperparah setelah hasil survei yang diungkap Indikator Politik pada Maret 2023, tingkat keterpilihan Ganjar melemah hingga diangka 7-8 persen. 

Penyebab utamanya, penolakan kedatangan timnas Israel pada perhelatan piala dunia U-20 di Indonesia, berujung hukuman FIFA yang mencabut hak Indonesia sebagai tuan rumah. Ganjar yang ikut menyatakan penolakannya, dianggap bertanggungjawab atas hukuman FIFA yang dijatuhkan.

Kondisi rumit tak menguntungkan Ganjar ini, sebetulnya sedikit banyak memberikan asa kepada Puan Maharani yang sejak awal memang diinginkan oleh sang ibu, Megawati serta elit PDI-P untuk maju sebagai capres. Elektabilitas Puan yang selama ini tak kunjung naik dan dianggap kurang laku, bisa menaikkan popularitasnya dengan memanfaatkan terpuruknya elektabilitas Ganjar dalam beberapa survei. 

Hal ini menyebabkan Megawati mulai berpikir untuk menunda sementara penetapan capres PDI-P, sambil melihat perkembangan politik terutama berharap Ganjar benar-benar terpuruk, kemudian Puan melenggang bebas tampil sebagai capres yang diinginkan.

Kelihaian Ganjar Mengembalikan Keadaan dalam Waktu Singkat

Bukan Ganjar namanya jika tak pandai bermain cantik, dan justru memanfaatkan kegaduhan lini masa sosial media untuk mengembalikan keadaan serta mengambil langkah-langkah strategis, termasuk merangkul Hokky Caraka, sang pemain timnas U-20 yang sempat menyatakan kemarahan kepada dirinya. 

Video viral pertemuan Ganjar dengan Hokky, adalah kunci keberhasilan pertama Ganjar bersama tim untuk meredam amarah anak-anak muda. Jangan lupa anak-anak muda se-usia Hokky adalah calon pemilih pemula di pilpres mendatang yang jumlahnya sangat besar, dan calon pemilih pada usia ini adalah pemilih labil yang mudah terpengaruh.

Gesitnya Ganjar meng-counter isu-isu negatif tentang dirinya, dan memanfaatkan saluran media sosial untuk mengkonfirmasi permasalahan sampai clear adalah langkah tepat yang memang harus diambil. Jika terlambat sedikit saja, gerbong besar para pendukung fanatiknya selama ini akan dipastikan berpaling.

Langkah dan strategi brilian Ganjar saya akui sangat efektif di tengah kemarahan besar pada dirinya. Ia paham betul bahwa kemarahan itu bersifat sementara, dan ia juga pasti mengetahui bahwa masyarakat Indonesia mudah melupakan sesuatu yang pernah terjadi atau viral.

Siapa Pasangan Tepat Untuk Ganjar?

PDI-P harus realistis bahwa akan sulit mengulang nostalgia kemenangan Joko Widodo-Kyai Ma'ruf tanpa menggaet suara-suara dari kelompok Islam tradisional, dalam hal ini adalah warga Nahdliyin. PDI-P juga tak boleh percaya diri begitu saja bahwa siapa pun pendamping Ganjar, akan mengulang kemenangan dramatis politik saat pilpres. 

Ganjar bukan Jokowi yang memang namanya begitu harum sejak menjadi walikota Solo. Suka tidak suka, Ganjar penah diperiksa KPK sebagai saksi mega korupsi e-ktp pada 2019 lalu. Walau ia tak pernah terbukti terlibat dalam kasus tersebut, namun isu pernah disangkutpautkan dengan kasus besar ini, bisa menjadi black campaign atau kampanye hitam yang menyulitkan PDI-P. 

Maka realitas politik saat ini harus mengakomodir kepentingan kelompok Islam sebagai mayoritas, dan PDI-P sebagai partai berbasis nasionalis bisa melakukan hal yang sama seperti saat menggaet KH. Ma'ruf Amin pada pilpres 2019 yang menjadi representatif suara warga NU sebagai ormas keagamaan paling besar di Indonesia bahkan dunia. 

Sudah tepat jika PDI-P menjatuhkan mandatnya kepada Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Ganjar adalah sosok yang bisa mengimbangi kekuatan Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan yang memiliki basis pemilih yang cukup militan. Bukan hanya akan mampu mengimbangi dua poros kekuatan tersebut, Ganjar berpotensi akan memenangi konstelasi politik yang puncaknya pada pelaksanaan pilpres 2024. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun