Beberapa hari yang lalu saya menerima pesan WhatsApp dari seorang teman di kampus dulu yang isinya bikin geli sekaligus dongkol. " Bro, gw lagi jatuh cinta sama istri orang. Doi temen kerja gw di kantor." Kira-kira begitu isi chat WA-nya, yang sebetulnya panjang dan terkesan lebih ke hawa nafsu serta cabul daripada soal jatuh cinta untuk kesekian kalinya karena proses alamiah. Alamiah? Katanya begitu. Tapi saya tak pernah yakin bahwa jatuh cinta itu tak pernah lepas dari nafsu, apalagi jika sudah bicara fisik yang memikat.
Beberapa kali saya membaca artikel dengan judul dan isi yang hampir sama, bahwa memang pria itu 'ditakdirkan' untuk mengalami fase puber kedua saat memasuki usia 40 tahun. Usia 'keramat' ini, katanya pangkal dari karakter pria seterusnya hingga uzur.
Benarkah? Ya, enggak tahu. Saya sendiri tidak memungkiri, sebagai laki-laki normal, saya pun sering kagum jika melihat wanita cantik. Hanya sebatas itu. Untuk memperluas rasa kagum itu menjadi cinta, sejauh ini saya bersyukur tidak mengalaminya.
Saya pernah bersumpah di hadapan istri sebelum kami mengikat janji suci pernikahan, bahwa hanya maut yang dapat memisahkan kami. Kelihatan terlalu klise, ya? Tapi saya merasa faktor anak yang membuat jalan pikiran jadi begitu panjang untuk melakukan tindakan perselingkuhan.
**
Jujur saja fenomena jatuh cinta serorang pria untuk kesekian kali, sering saya jumpai. Terutama ketika saya cukup lama berkarir sebagai karyawan swasta. Saya sering mendengar curhatan mereka. Entah ini curhat atau sekedar candaan dewasa ala pria, namun fenomena itu saya melihatnya lebih mengarah ke perselingkuhan. Anda jangan merasa tenang-tenang saja sebagai istri, jika suami anda berangkat kerja selalu harum semerbak wangi, itu tandanya ada seseorang di lingkungan pekerjaannya yang sedang membuatnya terpesona.
Saya seringkali melihat rekan saya yang sudah memiliki anak istri, diam-diam menjalin cinta dengan kolega di luar kantor bahkan satu kantor. Agar tak terdeteksi istrinya di rumah, ribuan cara mereka gunakan, dari punya ponsel lebih dari satu, sampai ada kode-kode rahasia yang akan sulit istrinya pecahkan. Hal-hal toxic sekaligus memalukan inilah yang membuat saya berhenti bekerja di tempat tersebut, di samping faktor keluarga juga saat itu.
Tulisan ini memang tak jelas arahnya mau ke mana. Tapi sebagai laki-laki yang katanya di usia 40 tahun nanti akan mengalami fase puber kedua, saya ingin berbagai tips agar para wanita dan istri-istri sedikit waspada jika ada perubahan signifikan dari pasangan anda.
Pertama, waspadai jika suami anda mulai banyak koleksi parfum dari yang harga ecek-ecek hingga branded.
Tentu sebagai istri anda patut berbangga memiliki suami yang terawat secara penampilan dan elok dipandang. Tapi bukan itu perkaranya. Yang jadi soal, perubahan penampilan suami anda terjadi secara dratis, baik dari mulai rajin belanja pakaian baru, yang biasanya anda sendiri yang membelinya ketika menjelang hari raya, hingga pemakaian parfum secara berlebihan. Biasanya sih, ada seseorang di tempat kerjanya yang membuat ia terpikat dan jatuh hati.
Kedua, Ponselnya selalu memakai kode kunci rahasia untuk membukanya. Wah, anda sebagai istri tentu sudah berpikir negatif, bukan? Jangan-jangan suami anda menyimpan percakapan yang agak gimana gitu dengan seseorang.
Jika anda merasa perlu mempersoalkan hal ini, biasanya emosi suami anda akan terpancing, bahkan cenderung mengarah KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Jika terjadi KDRT, bagaimana? Lapor polisilah, ajak pak RT sebagai saksi penguat. Kecuali jika anda sudah cinta mati seperti Lesty, dan siap dibanting-banting, maka urungkan niat untuk melapor kepada polisi.
Ketiga, rajin bercermin dan senyum-senyum sendiri. Sebetulnya bercemin memang perlu, apalagi untuk keperluan merapikan badan saat berpakaian atau dalam rangka meyakinkan diri siap tampil seperti akan berpidato di hadapan banyak orang. Yang jadi soal, bercermin sambil senyum-senyum sendiri, seolah masih layak dibilang tampan, padahal uban sudah mulai menumpuk di kepala. jika hal ini terlihat oleh anda, tahapan kecurigaan berikutnya patut segara anda selidiki.
Keempat, sering beralasan pergi ke luar kota berhari-hari dengan alasan urusan pekerjaan. Ini sudah bukan lagi level kecurigaan, namun sudah mulai ada bukti sebuah perselingkuhan terjadi.
Saran saya, anda perlu menyimpan nomor ponsel salah satu rekan kerja suami anda sebagai 'mata-mata', agar segala aktivitas suami anda bisa diketahui. Memang ini bisa membuat tak nyaman orang yang anda percaya sebagai sumber informasi. Tapi tak ada salahnya untuk mengungkap kecurigaan dan memungkinkan dapat menyelamatkan masa depan pernikahan anda.
Lain-lainnya, silakan feeling anda sebagai wanita atau istri yang bekerja, jika melihat perubahan drastis suami atau pasangan kita, apakah lazim atau memang salah satu ciri pria yang berselingkuh.
Saya menulis artikel ini sambil senyum-senyum sendiri, sambil berpikir, inilah mungkin salah satu sumbangsih serta dedikasi lewat tulisan bersifat informatif, untuk dapat menyelamatkan ribuan bahkan jutaan rumah tangga di indonesia. Yang jelas zona nyaman anda sebagai istri wajib ter-trigger jika melihat sesuatu yang berbeda dari suami anda, dan itu sangat-sangat tak biasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI