Mohon tunggu...
Irsyadul Umam
Irsyadul Umam Mohon Tunggu... Petani - Pelajar dengan keseharian ngopi dan sedikit melihat lingkungan sekitar

Corat Coret di toilet

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Desain Penelitian dan Efektivitas Topik Webinar

21 Juni 2020   11:51 Diperbarui: 21 Juni 2020   12:53 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa purnama terakhir kalau kata Rangga, banyak sekali hujan di dunia intelektual. Namun bukan hujan bulan juni kalau kata Sapardi. 

Mutakhir hujan intelektual di jagad media sosial banyak diadakan salah satunya  webinar. Website seminar marak digalakan teman-teman penggiat intelektual di dunia kampus atau di organ-organ kemasyarakatan. Hal ini tak lain alternatif dari kehausan teman-teman dunia intelektual sebab social distancing.

Kemarin, sabtu(6/20) saya sempat mengikuti webinar Himpunan Mahasiswa Jurusan Tadris Matematika yang berbasis di UINMaulana Malik Ibrahim Malang. Dr. Syaifuddin, S.Si., M.Pd (Peneliti pengajar dan pengembangan guru) menjadi pemateri pertama kemudian dilanjutkan dosen dari Universitas Papua, Dr. Andi Fajeriani Wyrasti, S.Pd., M.Si.

Seperti webinar pada umumnya, dilaksanakan secara virtual menggunakan Google Meet. Saya mendengar dari pelaksana bahwa semenjak pendaftaran dibuka, seluruh mahasiswa berbondong-bondong mendaftar webinar ini.  Tiga hari pasca dibuka, sejurus slot peserta telah penuh.  Akhirnya inisiatif menghindari kekecewaan penggiat intelektual yang ingin belajar, praktis webinar ini di-streaming-kan di YouTube.

Saya dibuat kaget dengan asal daerah peserta, bagaimana tidak ada peserta berasal dari ujung timur Indonesia, universitas Cendrawasih. Beberapa peserta dari Sumatra, IAIN Bengkulu, STIESNU dan banyak dari sulawesi apalagi pulau jawa.

Antusiasitas webinar ini tidak lain sebab pemrakasa yang peka terhadap kebutuhan mayoritas mahasiswa. Di awal semester ganjil  merupakan  transisi mahasiswa akhir dari kuliah ke tugas akhir dan butuh bimbingan intens. 

Demikian webinar dengan tema "Desain Penelitian di Era Pandemi Covid-19" diburu banyak mahasiswa. Hal ini HMJ Tadris Matematika menjadi contoh bagi pemrakasa webinar dalam hal memilih topik dan sasaran webinar.

Design Penelitian
Masa pandemi seharusnya bukan batasan untuk berkarya. Pandemi covid 19 menjadi tantangan untuk terus berinovasi dan keluar dari status quo. 

Pak Say, panggilan akrab Dr. Syaifuddin, S.Si, M.Pd memberikan kiat-kiat untuk memulai meneliti di masa pandemi. (1) Mencari tahu topik yang disukai dan mampu untuk diangkat sebagai bahan penelitian (2) Kalian suka dan mampu topic tentang apa? Setelah kita tahu keampuan diri kita akan lebih terfokus. Dengana topic yang kita sukai, maka kita akan senang dalam melakukan penelitia (3) Mencari minimal 5 artikel yang terbarun yaitu artikel yang sesuai dengan apa yang kita minati

(4) Mencari definisi dari topik yang ada pada artikel tersebutn (5) Mencari karakteristik dari topik yang ada pada artikel tersebut (6) Buatlah contoh tapi bukan contoh dari topik yang ada pada artikel tersebut, contoh sebaiknya ditulis di bab 2 sebagai parameter penelitian (7) Buatlah daftar kelebihan dan kekurangan dari topik yang ada pada artikel tersebut (8) Membuat kuisioner, Survei di sekitar tempat tinggal (9) Diskusikan dengan teman atau dosen untuk menganalisis kuisioner  

(10) Menyusun instrumen penelitian  (11)Meminta bantuan ahli untuk memvalidasi instrumen tersebut (12)Setelah dinyatakan valid, silahkan melakukan penelitian awal. Karena kita tidak bisa melakukan penelitian di dalam kelas, kita bisa gantikan dengan siswa sekolah di sekitar kita  (13) Menganalisis hasil temuan Kemudian menyusun rancangan (proposal) penelitian yang didasari temuan dari penelitian awal

Memulai Penelitian
Dari kedua pemateri webinar memiliki pendapat berbeda tentang darimana memulai Penelitian. Pak Say berangkat dari Mencari tahu topik yang disukai dan mampu untuk diangkat sebagai bahan penelitian. Dengan mengetahui topik yang disukai maka sangat mudah memulai penelitian ilmiah. Sebab dengan topik yang disukai akan menimbulkan ketertarikan dengan project yang dikerjakan.

Lain hal dengan Bu Andi Fajreani yang berangkat dari mencari masalah. Bu andi mengemukakan kalau masalah telah ditemukan dengan begitu telah selesai  latar belakang dan alasan kuat kita melanjutkan project yang dikerjakan. Praktis project yang dikerjakan sudah mapan terhadap masalah yang ditemukan.

Kedua pendapat sangat mungkin diikuti. Temukan sisi nyaman yang ada di diri kita. Adakalanya cocok dengan pendapat buk Andi dan sebagian cocok dengan paradigma lain. Terpenting pasca webinar saya membaca WA Story dosen saya, pak Dimas Sasonko "Sebenarnya hal tersulit dari meneliti dan menulis adalah memulai "

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun