Mohon tunggu...
Irsyadul Umam
Irsyadul Umam Mohon Tunggu... Petani - Pelajar dengan keseharian ngopi dan sedikit melihat lingkungan sekitar

Corat Coret di toilet

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sikap Dahlan Iskan di Ujung Kontestasi Pilpres

12 April 2019   19:36 Diperbarui: 12 April 2019   21:14 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya saya adalah seorang dahlanis, atau anggap barisan pencinta Dahlan.  Saya membaca artikel-artikel beliau sejak beliau masih menjabat Direktur Pertamina. Kemudian jabatan beliau berlanjut menjadi Mentri BUMN era Presidennya bapak SBY. Berbagai tulisan mulai yang dimuat Jawa Pos Grup (radar Bengkulu) sampai yang dimuat di website beliau. Sampai sekarang saya masih aktif membaca DI'S way.

Akhirnya di penghujung jalan, seorang Dahlan Iskan menentukan pilihannya. Dahlan kala pilpres  2014 mendukung Jokowi, bahkan membuat orasi besar-besaran di sentul. Sekarang Dahlan berpidato di acara pidato kebangsaan capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur.

Dahlan terlihat duduk di kursi yang berada di panggung yang bersanding dengan podium tempat Prabowo melakukan pidato kebangsaan. Bersamanya tampak sejumlah tokoh pendukung Prabowo dalam Pilpres 2019 seperti Rizal Ramli, mantan Menteri ESDM Kabinet Kerja Sudirman Said, dan Waketum Gerindra Fadli Zon.

Beberapa alasan  beliau berpihak ke kubu Prabowo-Sandi disampaikan di acara tersebut. Beliau waktu itu berharap banyak karena Jokowi punya program besar yang disebut revolusi mental. "Juga karena waktu itu Pak Jokowi punya program hebat berupa pertumbuhan ekonomi yang tinggi," ungkapnya

Dengan alasan itu beliau juga berharap  lima tahun menjadi presiden, Jokowi bisa menaikan pendapatan per kapita US$7 ribu per tahun.

Memang Dahlan Iskan 5 tahun terakhir seringkali berurusan dengan hukum. Mulai kasus saat di Pertamina ataupun BUMN. Namun Dahlan menegaskan alasan menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo, bukan karena mempertimbangkan nasib beliau  selama lima tahun terakhir. Beliau menganggap semua itu  risiko sebagai pengabdi, seperti juga resiko Pak Jokowi menjadi presiden difitnah selama 4,5 tahun.

Menurut Dahlan, Jokowi tak sendirian sebagai kontestan Pilpres 2019 yang banyak memakan fitnah. Prabowo pun, katanya, merupakan korban fitnah. 

Menurut beliau, sejak tragedi reformasi Prabowo banyak terkena fitnah. "Bahkan juga seperti juga Prabowo yang difitnah selama 17 tahun," kata Dahlan.

Sebagai dahlanis, saya tidaklah kaget dengan manuver Dahlan Iskan di detik-detik terakhir. Dalam politik semua bisa terjadi.

Dahlan selalu mengajarkan toleransi dalam setiap tulisannya. Sebagai dahlanis saya tetap menjunjung tinggi dan menghormati keputusan beliau. Namun pilihan saya tetap bersama kiai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun