Mohon tunggu...
Irsyadul ibad
Irsyadul ibad Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

NAMA SAYA IRSYADUL IBAD UMUR 19 TAHUN LAHIR DI BOJONEGORO 5 FEBRUARI 2003,ANAK KE DUA DARI EMPAT BERSAUDARA SAYA BERKULIAH DI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mencapai Potensi Hidup

29 Juni 2022   22:53 Diperbarui: 12 Januari 2023   21:35 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@ibat.irsyadul

Melanjutkan Pendidikan ke jenjang kuliah atau perguruan tinggi adalah idaman bagi seluruh orang, meskipun tidak semua orang berpendapat yang sama mengenai melanjutkan di perkuliahan, namun berkuliah menjadi impian sebagian besar orang,kenapa tidak di perkuliahan kita akan mendapatkan banyak manfaat diantaranya kita akan belajar bagaimana kita menyelesaikan maslah dengan pikiran - pikiran kereatif dan juga pekerjan yang layak akan menanti kita dari situlah alasan kenapa berkuliah adalah idaman badi banyak orang. kuliah tidak hanya untuk orang yang mampu dalam arti memiliki penghasilan yang cukup untuk memperkuliahkan anaknya namun kuliyah juga di peruntukan anak - anak dari golongan tidak mampu.

 Apalagi ketika seorang yang notabenya orang yang kurang mampu dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi dan menyandang gelar sarjana, itu akan menjadi kebanggan tersendiri dan mungkin bagi orang itu tidaklah mungkin dilihat dari biaya perkuliahan pun sangatlah mahal itu belum bagi anak yang merantau pasti butuh biaya hidup lebih dan itu tidaklah sedikit, namuan itu tidak bisa menjadi alasan tidak bisa kuliah di era ini mahasiswa sangatlah diuntungkan dengan program pemerintah diantaranya ada kartu indonesa pintar kuliyah dengan ini kita bisa merasakan bangku kuliah dengan gratis,dengan demikian rakyat kecil dapat merubah nasib. 

Bagi orang mampu atau berduit kuliah itu sebuah keharusan yang dapat menjaga nama baik namun bagi orang yang tidak mampu berkuliah adalah hal yang luar biasa kenapa tidak, di pandang dari mata orang tua saja itu tidaklah mungkin memikul beban biaya perkuliahan yang begitu besar mereka harus membanting tulang siang malam untuk mendapatkan uang, terkadang untuk itu dia rela masuk keluar rumah untuk meminjam uang ke tetangganya. tanpa tindakan lebih dari anak untuk berusaha semaksimal mungkin itu akan menjadi beban maka dari itu bagi kita orang yang tidak mampu kuliah adalah suatu keharusan namun tanpa membebankan orang tua adalah kuwajiban. 

Kita rela meluangkan waktu santai untuk bekerja paruh waktu yang waktu santai itu bagi anak yang beban kuliah di beban kan orang tua sepenuhnya adalah waktu untuk mendinginkan fikiran yang setelah berjam - jam telah di oprasikan untuk menangkap materi dari dosen dan lebih lebih tugas yang memadat, namun bagi anak yang kurang mampu ini adalah waktu yang berharga untuk meringankan beban orang tua tidak hanya disitu seorang mahasiswa terus berfikir bagaiman merubah nasib ini dia tidak akan pernah bisa tidur sebelum semua terlaksana itulah sebagian nilai lebih bagi mahasiswa yang dari golongan bawah. 

Disinilah para mahasisawa di didik secara tidak langsung akan menumbuhkan kedewasannya yang membedakan orang terdidik dan orang yang tidak terdidik kenapa tidak berkuliah tidak hanya menerima setumpuk tugas dari dosen namun juga dapat membagi waktunya untuk berorganisasi disini kita belajar bagaoimana mengerakkan sebuah organisasi dan belajar menjadi seorang pemimpin,tidak sampai disitu perestasi juga tidak kalah pentingnya tidak hanya sekedar ipk 3,00 namun bagaimana di menyalurkan bakat yang kita miliki untuk berguna bagi masyarakat luas, di waktu inilah para mahasiswa berperoses untuk menjadi calon calon pemimpin yang kereatif dan berwawasan tinggi.

 Jadi dunia perkuliahan ini sangatlah penting di zaman sekarang,kita akan merasakan bagaimana beritraksi dengan para akademisi lain dan juga dunia perkuliahan akan membuat pola piker kita terbentuk, merasa dewasa,kritis dan paling penting adalah kita bisa menyelesaikan masalah yang ada berdasarkan perkiraan dan ilmu yang telah dia dapatkan. untuk mencapai potensi hidup yang maksimal para mahasiswa harus menemukan kekutan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun dan menghadapi segala rintangan yang datang, menurut attali(danin,2003)di era melenial kita akan terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok pemenang (the winner ) yang terdiri dari orang yamg terdidik dan kelompok pecundang (the loser) terdiri dari orang yang memiliki ekonomi lemah untuk itu kita butuh usaha lebih untuk mencapai potensi hidup yang maksimal .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun