Mohon tunggu...
irsyadmumtaz
irsyadmumtaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa yang memiliki minat mendalam dalam memahami perkembangan peradaban, budaya, dan peristiwa penting dunia, menggali perspektif sejarah untuk menganalisis tantangan masa kini, sekaligus mencari hikmah dari pengalaman masa lalu

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Backburner: Suara untuk Mereka yang Pernah Menjadi Pilihan Kedua

8 Januari 2025   11:43 Diperbarui: 8 Januari 2025   11:43 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Foto oleh Pixabay dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/tampilan-jarak-dekat-dari-lampu-listrik-248510/

Pendahuluan
Musik memiliki kemampuan untuk menjadi medium yang jujur dalam mengekspresikan emosi manusia, termasuk rasa sakit, keraguan, dan cinta yang tak terbalas. Dalam lagu "Backburner", NIKI Zefanya mengangkat tema yang begitu relevan bagi banyak orang: perasaan menjadi pilihan kedua dalam hubungan. Lagu ini adalah kisah yang menyentuh hati, sebuah pengakuan jujur tentang luka yang sering kali tak terlihat, namun begitu nyata bagi mereka yang pernah mengalaminya.  

Sebagai bagian dari album *Nicole*, "Backburner" adalah refleksi mendalam tentang cinta yang tidak seimbang. Melalui lirik yang puitis dan melodi yang melankolis, NIKI menciptakan ruang bagi pendengar untuk merenungkan pengalaman mereka sendiri. Lagu ini bukan hanya sebuah karya musik, tetapi juga menjadi simbol bagi mereka yang pernah merasa tidak cukup baik atau hanya menjadi bayangan dalam kehidupan seseorang. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana "Backburner" menangkap kompleksitas emosi tersebut dan mengapa lagu ini menjadi suara bagi mereka yang pernah menjadi "opsi cadangan" dalam cinta.  

1. Mengurai Makna "Backburner"
Istilah *backburner* merujuk pada sesuatu yang ditempatkan di latar belakang, bukan menjadi prioritas utama. Dalam konteks lagu ini, NIKI menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang terus berada di "kompor belakang," hanya dipertimbangkan ketika tidak ada yang lain. Melalui lirik seperti:  

"I let myself sit on the backburner  
I cried on every corner  
But you didn't lose a wink of sleep over me."

NIKI dengan jelas mengungkapkan rasa frustrasi dan kesedihan menjadi pilihan kedua. Ini bukan hanya tentang cinta yang tak berbalas, tetapi juga tentang rasa tidak dihargai dan diabaikan. Lirik ini membawa pendengar ke dalam emosi mentah yang mungkin pernah mereka rasakan tetapi sulit diungkapkan.  

2. Representasi Realitas yang Relatable
Salah satu alasan mengapa "Backburner" begitu kuat adalah karena lagu ini mencerminkan pengalaman yang umum, tetapi jarang dibahas secara terbuka. Dalam hubungan, tidak semua orang berada di posisi yang seimbang. Ada yang mencintai lebih dari yang lain, ada yang memberi lebih banyak, dan ada pula yang tetap bertahan meski tahu bahwa mereka tidak menjadi prioritas.  

NIKI dengan brilian menangkap perasaan ini, membuat pendengar merasa dilihat dan didengar. Banyak orang yang mungkin pernah mempertanyakan: Mengapa saya bertahan meski tahu bahwa saya bukan pilihan utama?

Lagu ini, meski membawa rasa sakit, juga menawarkan validasi bagi mereka yang pernah mengalami hal serupa.  

3. Musikalitas yang Menguatkan Emosi
Tidak hanya liriknya yang berbicara dengan penuh kejujuran, tetapi juga aransemen musiknya yang mendukung cerita ini. "Backburner" diiringi dengan melodi yang lembut namun penuh rasa melankolis.

Musikalitas lagu ini seakan-akan membisikkan rasa rindu, luka, dan keinginan yang terpendam. Dalam setiap nada, NIKI seolah mengundang pendengar untuk merasakan perjalanan emosionalnya. Kombinasi lirik dan musik ini membuat lagu "Backburner" lebih dari sekadar lagu patah hati

4. Pesan di Balik Luka dalam setiap lirik nya
Meski lagu ini penuh dengan rasa sakit, "Backburner" juga mengandung pesan yang mendalam: bahwa kita perlu menyadari nilai diri kita sendiri. Ketika seseorang memilih untuk tetap bertahan dalam hubungan yang tidak adil, sering kali itu berasal dari ketakutan untuk kehilangan atau merasa tidak cukup baik.  

Namun, lagu ini menjadi pengingat bahwa menjadi "pilihan kedua" bukanlah posisi yang harus diterima. Lirik seperti:  

"So keep me on your backburner  
I'll still take your word for what it's worth"

Menggambarkan kontradiksi dalam hati seseorang yang mencintai tanpa syarat, meski tahu mereka pantas mendapatkan lebih. Melalui lagu ini, NIKI seolah memberi ruang bagi pendengar untuk merenungkan pilihan mereka sendiri dalam hubungan, dan mungkin menemukan keberanian untuk melepaskan apa yang tidak layak dipertahankan.  

Dalam konteks yang lebih luas, "Backburner" menjadi suara kolektif bagi mereka yang pernah merasa tidak dihargai dalam berbagai aspek kehidupan, bukan hanya dalam hubungan romantis. Lagu ini berbicara tentang perjuangan melawan perasaan tidak cukup baik, rasa tidak terlihat, dan keinginan untuk diakui.  

Di era di mana media sosial sering kali memproyeksikan citra hubungan yang sempurna, "Backburner" menawarkan narasi yang lebih jujur. Lagu ini mengingatkan kita bahwa cinta tidak selalu indah, dan ada saat-saat di mana kita harus menghadapi kenyataan yang menyakitkan.  

5. Respon Pendengar dan Relevansi Lagu
Sejak dirilis, "Backburner" telah menerima banyak apresiasi dari penggemar NIKI dan pendengar lainnya. Banyak yang mengaku bahwa lagu ini seolah-olah ditulis untuk mereka, menangkap emosi yang selama ini sulit mereka ungkapkan.  

Beberapa komentar dari pendengar menyebutkan bagaimana lagu ini membantu mereka menyadari bahwa mereka pantas mendapatkan lebih baik. Yang lain merasa bahwa lagu ini adalah bentuk penghiburan, sebuah pengingat bahwa mereka tidak sendiri dalam pengalaman mereka.  

Relevansi lagu ini meluas melampaui batas usia atau budaya, karena perasaan menjadi "opsi cadangan" adalah pengalaman universal. Dalam hal ini, NIKI sekali lagi membuktikan kemampuannya untuk menciptakan lagu yang tidak hanya indah, tetapi juga bermakna.  

Penutup
"Backburner" bukan hanya sebuah lagu tentang patah hati; ini adalah pengingat akan pentingnya mencintai diri sendiri dan mengenali nilai kita. NIKI dengan indah menggambarkan rasa sakit menjadi pilihan kedua, tetapi juga memberikan ruang bagi pendengar untuk merefleksikan pengalaman mereka sendiri.  

Melalui lirik yang puitis, dan vokal yang penuh emosi, NIKI menciptakan sebuah karya seni yang relevan dan menyentuh hati. "Backburner" adalah suara bagi mereka yang pernah merasa terlupakan atau diabaikan, sebuah pelukan musik yang memberi mereka kekuatan untuk melangkah maju.  

Pada akhirnya, lagu ini mengajarkan kita bahwa meskipun kita pernah berada di "kompor belakang" seseorang, kita tetap layak untuk menjadi prioritas, baik dalam hubungan maupun dalam hidup kita sendiri. Dengan mendengarkan "Backburner," kita diingatkan bahwa cinta sejati dimulai dengan mencintai diri kita sendiri terlebih dahulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun