Mohon tunggu...
Irsyad Muhammad
Irsyad Muhammad Mohon Tunggu... -

Outrage Beyond

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nasionalisme Afrikaneer : Sebuah Hal yang harus kita renungi dan Pelajari bersama.

2 Maret 2014   06:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:19 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama saya tidak menuliskan artikel di blog ini berhubungan karena internet bermasalah dan bukan karena alasan-alasan sebelumnya yaitu masalah kesibukan. Dalam artikel ini saya akan menuliskan tentang para "Afrikaneer" yaitu sebuah kelompok etnis di Afrika Selatan, Namibia dan Zimbabwe. Dalam artikel ini kita tidak akan membahas spesifik tentang Apartheid, karena hal itu sudah dibahas spesifik di dalam berbagai buku-buku sejarah yang akan kita bahas spesifik adalah Afrikaneer dan Gerakan Nasionalisme Afrikaneer.

Dutch Cape Colony

Kedatangan orang-orang Belanda yang dipimpin oleh  Jan van Riebeeck mengawali pembentukan Dutch Cape Colony. Mulanya di Afrika Selatan hanya terdapat koloni-koloni Belanda yang dipimpin oleh VOC, yang diikuti pula oleh kedatangan kaum Calvinis Belanda dan orang-orang Huguenots (Protestan Prancis) yang berdatangan ke Afrika Selatan untuk menghindari inkuisisi dan mencari kebebasan beribadah lalu diikuti pula oleh bangsa Jerman dan Inggris yang berdatangan ke Afrika Selatan.

Mulanya orang-orang Belanda mendirikan koloni di daerah dekat Cape of Good Hope (Tanjung Harapan) pada tahun 1652. Namun pemerintahan VOC disini hanya bertahan sampai tahun 1795, karena wilayah ini kemudian direbut oleh Inggris dan didirikanlah oleh Inggris kota Cape Town yang menjadi pusat pemerintahan Inggris di Cape Colony. Kedatangan bangsa Inggrislah yang membuat banyak penduduk Belanda pindah ke daerah timur Afrika Selatan yang sekarang dikenal sebagai Transvaal, Orange Free State dan Natal.

Namun kaum Afrikaneer Boer tidaklah begitu beruntung karena ketika awal mereka mendirikan koloni di wilayah Afrika Selatan bagian timur mereka mendapat perlawanan dari penduduk pribumi suku Zulu, Xhosa. Ketika ditemukan emas dan berlian di daerah Afrika Selatan bagian timur dan juga di Namibia dan Rhodesia Selatan (Zimbabwe) mulai banyak bangsa Belanda yang berimigrasi ke Afrika Selatan dan mendirikan kota Pretoria dan Johannesburg.
Ik Been Een Afrikaneer
Ik been een Afrikaneer (saya adalah seorang afrikaneer)Istilah itu pertama kali dikemukakan oleh Hendrik Biebow salah seorang pemukim Belanda di Afrika Selatan. Para pemukim Belanda di Afrika Selatan sudah bercampur dengan pemukim Jerman dan Prancis serta Inggris juga mereka sudah terpisah selama 200 tahun dengan tanah leluhurnya di Belanda sehingga percampuran berbagai kebudayaan Eropa dan kebudayaan setempat inilah yang membuat terciptanya bahasa baru yaitu bahasa "Afrikaneer" bahasa ini sudah dipengaruhi kata-kata serapan dalam bahasa Melayu, Portugal, Inggris, Jerman, Xhosa dan Zulu.

[caption id="attachment_325478" align="aligncenter" width="300" caption="suatu periode imigrasi besar-besaran penduduk koloni Belanda di Cape Colony ke daerah Natal, Transvaal dan Orange Free State. "]

1393726299216608113
1393726299216608113
[/caption]

Kaum Boer banyak yang menjadi petani dan peternak layaknya para pemukim Amerika di wilayah barat Amerika Serikat saat itu mereka mengalami masalah dengan penduduk asli dan mereka harus berjuang untuk mendirikan kota dan terjadi Gold Rush juga sama dengan dulu di San Fransisco. Di daerah timur itu mereka mendirikan berbagai negara seperti Orange Free State, Transvaal dan Republik Afrika Selatan.
Namun penemuan emas di daerah pemukiman kaum Boer inilah yang membuat Inggris menyerang wilayah kaum Boer, yang mengakibatkan perang Boer satu (1880–1881) mulanya perang ini dimenangkan oleh kaum Boer yang membuat mereka berhasil merebut kemerdekaannya namun mereka dikalahkan dalam perang Boer kedua (1899–1902) yang di dalam perang itu Lord Baden Powell terlibat dan berhasil memenangkan pertempuran perang itulah yang melambungkan namanya dan menjadi modal bagi dirinya untuk mendirikan gerakan pramuka.

[caption id="attachment_325477" align="aligncenter" width="300" caption="tentara Boer Afrikaneer memperjuangkan kemerdekaannya dari Inggris untuk membuat negara bagi etnis Afrikaneer. "]

13937261831614615703
13937261831614615703
[/caption]

Setelah perang itu beberapa kaum Boer pindah ke Zimbabwe dan mendirikan koloninya disana. Namun gerakan nasionalisme Afrikaneer tetap tidak terhenti mereka tetap memperjuangkan berdirinya negara bagi etnis Afrikaneer yang murni dengan paham Kristen Protestan yang didasarkan pada ajaran Calvinisme.
Apartheid
Pada tahun 1910 koloni Inggris dan koloni Afrikaneer memutuskan untuk bersatu dan mereka menciptakan sebuah negara yang dikenal sebagai Union of South Africa (Persatuan Afrika Selatan). Namun wilayah ini masih tetap menjadi jajahan Inggris hingga 1931, Inggris memberi kemerdekaan pada wilayah Afrika Selatan.

1393726576247542918
1393726576247542918

Diadakanlah pemilu pertama tahun 1948 yang dimenangkan oleh Partai Nasional, sebuah partai yang mendukung supremasi kulit putih dan berfaham nasionalisme Afrikaneer dan konservatif dan chauvinistik. kemenangan Partai Nasional inilah yang membawa Daniel François Malan seorang pendeta dari Gereja Reformasi Belanda menjadi Perdana Menteri, pada masa pemerintahannya dibuatlah berbagai undang-undang pemisahan ras seperti :


  • Native Land Act : Undang-undang ini melarang orang kulit hitam membeli atau memiliki wilayah diluar Homeland yang ditentukan oleh pemerintah Afrika Selatan.
  • Pass Law : Orang kulit hitam harus membawa surat ijin saat mereka berjalan kaki dan akan ditangkap apabila tidak membawa pas jalan.
  • Immorality Act : Melarang pernikahan kulit putih dengan kulit berwarna, kulit hitam dan India.
  • Education Segregation Act : Pemisahan pendidikan di berdasarkan warna kulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun