Mpox di Indonesia semakin bertambah 13 Oktober 2023, mencapai 38 Pasien. Data tersebut merupakan data yang dihimpun dari Kementrian Kesehatan RI hingga selasa (7/11/23), ada penambahan tiga kasus baru di hari selasa (7/11/23).
Kasus penyebaran penyakit
Masih dilaporkan tertular melalui kontak seksual. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan RI dr Mazi Rein Rondonuwu menjelaskan penyebaran kasus terbaru Mpox yang sudah semakin meluas.
"Hari ini update Mpox jadi 38 kasus, tambah 3 kasus baru kemarin 35 kasus. Satu kasus asal Kota Cirebon," rincinya kepada detikcom selasa (7/11).
Rincian penyebaran kasus Mpox meliputi wilayah berikut:
 DKI Jakarta: 29 kasus
Jakarta Selatan: 11 kasus
Jakarta Barat: 8 kasus
Jakarta Timur: 5 kasus
Jakarta Utara: 3 kasus
Jakarta Pusat: 2 kasus
Provinsi Banten: 5 kasus
Tangerang: 2 kasus
Kota Tangerang Selatan:2 kasus
Kota Tangerang: 1 kasus
Provinsi Jawa Barat:
Kota Bandung: 1 kasus
Kota Bekasi: 1 kasus
Kota Cirebon: 1 kasus
Kota Depok: 1 kasus
Rentang 30 hingga 39 tahun adalah kelompok usia yang paling banyak teridentifikasi positif penularan Mpox.
angkat positify rate terpantau meningkat signifikan, tetapi paling tinggi terjadi di 31 Oktober 2023.
Sebanyak hampir 90 persen tertular wabah tersebut karena hubungan seksual LSL (lelaki seks lelaki).
Sejalan dengan itu Ketua Satgas Mpox PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Hanny Nilasari, spDVE memaparkan daftar gejala yang ditemukan pada pasien cacar monyet. Menurut dia, walaupun gejala yang paling banyak muncul adalah ruam pada kulit, tak selalu gejala lesi disebabkan oleh infeksi cacar monyet. Maka dari itu, jika seseorang mengalami lesi pada kulit, penting untuk diidentifikasi lebih dulu oleh petugas medis.
"Ternyata ruam kulit menjadi masalah yang paling banyak ditemukan oleh para tenaga medis atau teman-teman dokter di fasilitas kesehatan. Kemudia diikuti oleh 62 persen limfadenopati atay pembesaran kelenjar getah bening. Diikuti juga oleh demam adanya meriang atau demam," imbuh dr Hanny.
"Sejauh ini 12 orang sudah sembuh," ungkap dr Maxi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H