Mohon tunggu...
Muhammad Irsyad Al Debaran
Muhammad Irsyad Al Debaran Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University

Mahasiswa Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Konsentrasi Tata Kelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan mempunyai minat pada riset kebudayaan dan pengembangan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tingkatkan Kemampuan Problem Solving Pada Anak Sempat Putus Sekolah, TIM PKM PM IPB Lakukan ini

11 Juli 2024   20:20 Diperbarui: 13 Juli 2024   07:53 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A New Child  merupakan Program Kreativitas Mahasiswa Pengembangan Masyarakat IPB telah melaksanakan Program yang ketiga pada 23 Juni 2024 di Sekolah Bisnis IPB. Sasaran Program Tim A New Child merupakan anak yang sempat putus sekolah yang dibina oleh Rumah Visioner. Tim A New Child ini diketuai oleh Rohimatul Janah, dengan anggota lainnya yaitu Eca Kartika Riyadi, Putri Rachma, Gresia Cahyani Hutauruk, dan Muhammad Irsyad Al Debaran  yang dibimbing oleh Dr. Megawati Simanjuntak, S.P., M.Si.

Sebelumnya Tim A New Child telah melaksanakan program yaitu I Am dan I Have. Program I Am berfokus untuk membangun inner strength dengan meningkatkan kesadaran akan karakter, sifat, kelebihan, kekurangan, serta mengevaluasinya. Sedangkan program I Have berfokus pada penguatan external support pada anak-anak sempat putus sekolah melalui berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi sasaran. Program selanjutnya yang telah dilaksanakan juga yaitu I Can. Program kali ini berfokus pada pengembangan kemampuan problem solving and creativity pada sasaran. 

Program ini dimulai dengan pembuatan life roadmap yang memuat langkah-langkah spesifik sasaran untuk meraih cita-citanya sebagai kelanjutan dari program yang telah dilaksanakan sebelumnya. Bagian yang paling seru yaitu ketika sasaran program bermain board game yang dimainkan bersama fasilitator. Game ini sebagai media pembelajaran dan permainan untuk melihat kemampuan problem solving pada anak sempat putus sekolah yang kemudian diverifikasi oleh fasilitator untuk strategi problem solving yang lebih baik. 

Kemampuan problem solving merupakan hal sangat penting bagi anak-anak yang sempat putus sekolah untuk menunjang resiliensi belajarnya. Anak sempat putus sekolah mengalami jeda belajar yang tentunya membutuhkan kemampuan adaptasi yang lebih baik dalam melanjutkan pendidikannya. Program I Can yang telah dilaksanakan oleh tim A New Child ini sangat tepat untuk membangun kemampuan problem solving yang baik dan kreatif bagi sasaran. 

Selain Bermain Board Game pada program I Can ini, sasaran juga berlatih strategi problem solving menyelesaikan permasalah pada studi kasus yang diberikan dengan cara dan kreativitas masing-masing. Sasaran sangat antusias dalam menyelesaikan latihan tersebut dan juga terlihat kemampuan sasaran program yang mempunyai keunikan masing masing dalam menyelesaikan suatu masalah. 

Salah satu sasaran menyampaikan pesan kesannya bahwa: "Setelah ikut kegiatan I Can kemampuan aku meningkat, aku jadi belajar kalo kita itu bisa saling kerja sama dengan saling memberi pendapat dalam menyelesaikan masalah, setelah itu kita juga saling menopang satu sama lain". - Ega

Tim PKM A New Child berharap semoga program ini dapat dilanjutkan oleh mitra ataupun komunitas lain, sehingga kebermanfaatan program ini dapat dirasakan oleh orang lain, khususnya siswa atau pelajar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun