Mohon tunggu...
Media Informatif
Media Informatif Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Media informatif berisi artikel yang bersifat memberitahukan kepada khakayak ramai

Media informatif

Selanjutnya

Tutup

Politik

Elit Reformasi Serakah Kekuasaan

29 November 2018   23:48 Diperbarui: 3 Desember 2018   13:26 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah menjadi sifat manusia mulai dari dulu. Sampai sekarang pun sifat serakah masih juga dipelihara. Sejak kecil pun anak–anak sudah cenderung untuk serakah. Contoh nyatanya saja, jika punya adik kecil. Kalau kita punya satu dan dia juga ingin punya satu, hampur pasti dia akan menangis untuk mendapatkan yang kita punya. Supaya dia memiliki semuanya dan kawannya tidak usah dapat sama sekali. keinginan untuk memburu kepentingan diri dan hasrat menguasai adalah memang sifat dasar dari manusia tanpa terkecuali.

BACA JUGA : Fakta Unik Tentang Masyarakat Indonesia

Menurut KBBI pengertian serakah ini adalah selalu hendak memiliki lebih dari yang dimiliki. Sifat serakah ini jika diartikan secara umum adalah orang yang selalu merasa kekurangan padahal dalam kenyataannya dia sudah lebih dari cukup (berkelebihan). Orang yang seperti ini tidak akan pernah merasa puas. Manusia serakah juga selalu menginginkan agar dirinya mepunyai lebih banyak dari pada yang lain.

Apakah kekuasaan itu tujuan akhir atau "jembatan emas” untuk mewujudkan cita-cita "masyarakat adil, makmur, aman, dan sejahtera” seperti yang pernah diucapkan oleh Bung Karno dalam satu pidatonya semasa muda?

Saat ini kita melihat secara tidak langsung bahwa elit reformasi penguasa saat ini begitu serakah akan kekuasaan juga korup.

Faktanya, begitu banyaknya terjadi praktik” politik tak sehat, demi mendapatkan kembali jabatan yang ia inginkan, juga begitu banyak praktik tindak pidana korupsi yang sangat merugikan negara republik Indonesia.

BACA JUGA : Kebangkitan nasional indonesia di era digital

Sebabnya keserakahan politik ini akan dapat memecah bela kesatuan negara ini.

Alangkah damai dan indahnya negeriku tanpa adanya keserakahan kekuasaan oleh politisi dan tidak adanya tindak pidana korupsi. Namun apakah itu mungkin kita wujudkan?

Saya irsyad kamil mengajak dan para kaum millennial untuk tidak termasuk dalam daftar oknum yang serakah akan kekuasaan dan tidak terlibat pada tindak pidana korupsi. Mari cegah keserakahan atas kekuasaan dan tindak pidana korupsi di negeri ini, mulai dari hal yang paling terkecil dahulu, yakni tahu diri – Ucap irsyad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun