17 Juni yang lalu menjadi tanggal mulainya kembali Premier League. Laga yang dimulai oleh Sheffield United kontra Aston Villa dan Manchester City yang menjamu Arsenal menandai kembalinya Premier League.Â
Tentunya kita ingat, sebelum jeda pandemi Maret lalu, pemuncak klasemen, Liverpool hanya membutuhkan dua laga untuk bisa menahbiskan diri menjadi juara untuk pertama kalinya setelah tiga dasawarsa, atau sejak Liga Inggris masih memiliki trofi yang berbeda dengan yang biasa kita lihat ketika akhir musim.Â
Tentunya dua laga itu sangat ditunggu-tunggu oleh Liverpuldian karena jika Liverpool berhasil menyapu bersih, sementara City kehilangan satu laga saja, Liverpool sudah bisa berlega diri karena City tidak mampu mengejar akibat dari perolehan poin yang amat jomplang.
Dinihari esok waktu Indonesia, Manchester City sebagai pesaing "terdekat" Merseyside Merah akan dijamu Chelsea di Stamford Bridge pada pekan ke-31 Premier League.Â
Laga yang seharusnya berlangsung pada medio Maret kemarin tentunya ditunggu-tunggu oleh fans Liverpool, karena jika City hanya mendapat satu poin, maka Liverpool sudah boleh berpesta. Akan tetapi, jika City mampu mencuri tiga poin penuh di markas The Blues, maka penentuan gelar Juara Liverpool harus ditunda minggu depan, manakala dua rival ini akan saling bertemu dengan Etihad Stadium (kemungkinan besar) akan menjadi venue atau tuan rumahnya.
Sisa laga Premier League yang harus dihabiskan dalam waktu paling lama dua bulan, mau tidak mau membuat semua tim harus bermain dalam jangka waktu yang cukup pendek, barangkali tiga atau empat hari sekali mereka harus bermain.Â
Hal ini tentu menjadi rentan bagi seluruh tim karena selain seluruh tim belum langsung bisa menemukan ritme permainannya kembali akibat libur panjang, pertandingan yang berlangsung dalam tempo yang singkat ini membuat pemain menjadi rentan cedera.Â
Kita tahu sudah ada korbannya, seperti Bernd Leno yang kemarin bertabrakan dengan Neal Maupay, belum lagi ujung tombak Manchester City, Sergio Aguero yang harus menjalani operasi di Barcelona pekan ini akibat cedera yang menimpa pemain yang memiliki nomor punggung 10 ini pada pertandingan kontra Burnley.Â
Sebagai pesaing terdekat Liverpool, Manchester City sepertinya cenderung lebih fokus untuk perempat final Piala FA kontra Newcastle United yang akan berlangsung Senin dinihari nanti.Â
Manchester City dalam dua laga terakhir memang berhasil menorehkan hasil positif, manakala berhasil menang atas Arsenal dengan skor 3-0 dan Burnley dengan skor 5-0.Â
Dalam laga esok, Pep Guardiola mengatakan akan melakukan rotasi karena Pep juga memikirkan laga vs Newcastle yang dianggap sebagai laga final bagi The Citizens, tentunya meraih Piala FA musim ini menjadi gelar hiburan karena hampir tidak mungkin untuk merebut pucuk pimpinan klasemen dari Liverpool yang kini berjarak 20 poin dari Man City.
Tentunya, sekarang penentu gelar Liverpool ada di tangan Chelsea. Chelsea pernah mengalami situasi serupa tentunya pada 2016 silam, ketika mereka berhasil menahan imbang rival sekota, Tottenham Hotspurs dengan skor 2-2 yang menjadi penentu gelar bagi Leicester City menyusul mereka meraih hasil imbang 1-1 kontra Manchester United di Old Trafford pada musim itu. Jadi, wajar saja ketika fans Liverpool musim ini menaruh harapan besar kepada skuad asuhan Frank Lampard.Â
Liverpool yang tampil spektakuler musim ini memang pantas untuk gelar juara Premier League musim ini, permainan yang bagus ditambah ketidakkonsistenan yang ditunjukkan oleh Manchester City yang dianggap sebagai tim yang paling mungkin untuk meraih gelar pada musim ini selain Liverpool yang hanya tinggal selangkah lagi untuk menapaki tangga juara tersebut.
 Jadi, cepat atau lambat, memang Liverpool akan juara, kalau enggak pas lawan Chelsea, ya pas lawan City, kalo enggak ya setelah lawan City, yang pasti bakal juara lah, skuad asuhan Klopp ini (setidaknya musim ini)!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H