2020 sejatinya akan menjadi tahun yang penuh event dalam hal keolahragaan. Setelah liga-liga top Eropa yang berakhir sekitar bulan Mei, juga final UEFA Champions League dan UEFA Europa League yang berlangsung di akhir Mei, akan ada perhelatan UEFA Euro 2020 yang dimulai pada medio Juni dan berakhir pada medio Juli.Â
Euro edisi ini menjadi spesial karena bakal diselenggarakan di beberapa kota yang tersebar di penjuru benua biru. Di saat yang bersamaan, CONMEBOL selaku konfederasi sepak bola di Amerika Selatan juga berniat mengubah kalender penyelenggaraan Copa America, yang sejatinya berlangsung empat tahun sekali di tahun ganjil (contoh: 2011, 2015, 2019) akan diubah menjadi empat tahun sekali di tahun genap, yang akan dimulai pada 2020 ini.Â
Tak cuma sampai di situ, tahun ini sejatinya menjadi Pesta Olahraga Dunia, manakala Olimpiade akan berlangsung pada tahun ini di Tokyo, Jepang.
Akan tetapi, nampaknya semua hal yang disebutkan di atas bakal sirna. Awal tahun yang bahkan baru berlangsung tiga bulan ini sudah terjadi masalah, yang bukan hanya masalah satu atau beberapa negara saja, tetapi masalah ini sudah menjadi masalah satu dunia, yaitu wabah COVID-19.Â
Penyakit yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok ini tatkala dengan cepat menyebar di beberapa wilayah di Tiongkok, dan secara pelan kelak menyebar ke seluruh dunia, hingga pada akhirnya, WHO selaku badan yang berwenang terhadap kesehatan dunia menetapkan wabah ini menjadi pandemi, bukan lagi endemi ataupun epidemi, yang berarti wabah ini menjadi masalah di seluruh dunia, ya, masalah kita semua.
Beberapa negara di Eropa, yang liga sepak bolanya selalu menjadi perhatian para pencinta sepak bola dunia juga terdampak atas penyebaran wabah ini.Â
Tercatat, beberapa negara seperti Italia, Spanyol, Jerman, Prancis, dan Inggris melalui federasi sepak bola dan badan yang menaungi kompetisi di negara itu terpaksa menghentikan liga sepak bola mereka.Â
Terlebih Italia, yang menjadi "episentrum" penyebaran wabah COVID-19 di Eropa, atau negeri di Eropa yang terdampak paling parah atas pandemi ini, bahkan harus melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran wabah ini makin meluas lagi. Langkah ini kemudian diikuti oleh beberapa negara lainnya seperti Spanyol dan Prancis.Â
Wabah penyakit ini tidak pandang bulu mengenai siapapun juga. Tercatat beberapa pemain dan pelatih terjangkit virus ini, seperti Mikel Arteta, Callum Hudson-Odoi, Daniel Rugani, dan masih banyak lagi.Â
Indonesia pun yang baru menjalankan Liga 1 selama tiga pekan dan Liga 2 yang baru satu pekan pun dengan terpaksa harus menunda kompetisinya setidaknya selama dua pekan ke depan atau sampai wabah ini mereda penyebarannya.Â
UEFA pun beberapa hari yang lalu juga memnutuskan lanjutan perdelapan final UEFA Champions League dan UEFA Europa League ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut.Â
Laga-laga seperti Bayern Munich vs Chelsea, Juventus vs Lyon, Manchester City vs Real Madrid, dan Barcelona vs Napoli terpaksa tidak dimainkan pada pekan ini.Â
Terkini, UEFA memutuskan menunda Euro 2020 menjadi 2021, yang kebetulan tidak ada event yang berlangsung saat itu. Hal serupa dilakukan CONMEBOL yang juga memutuskan menunda Copa America 2020 menjadi 2021.Â
Untuk Olimpiade sendiri, belum ada tanda-tanda panitia akan menunda atau bahkan membatalkan perhelatan ini. Akan tetapi, PM Shinzo Abe nampaknya mulai memikirkan opsi untuk menunda Olimpiade ini.
Untuk Liga-liga Eropa, sebenarnya jika tak ada halangan ini, Maret seharusnya menjadi bulan yang menentukan, seperti Premier League-nya Inggris. Liverpool sebenarnya hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk memastikan diri menjadi juara setelah tiga dekade lamanya, juga di La Liga-nya Spanyol, dua raksasa, Real Madrid dan Barcelona juga masih kejar-kejaran.Â
Belum lagi Serie A-nya Italia, manakala setelah beberapa tahun, ada tiga tim yang memiliki peluang juara, yaitu Juventus, Internazionale Milano, dan Lazio.Â
Bukan tidak mungkin kalau wabah ini semakin parah, akan ada pengambilan keputusan dari otoritas sepak bola di sana untuk menentukan nasib liga mereka, seperti liga dibatalkan, diakhiri dengan klasemen yang ada, atau juara akan ditentukan melalui play-off.
Keselamatan semua elemen olahraga khususnya sepak bola seperti Pemain, Pelatih, dan utamanya Suporter adalah hal yang paling penting di kala situasi krisis seperti ini.Â
Kita semua bisa memahami akan hal itu. Saat ini, saya cuma bisa berdoa dan berharap semoga wabah ini bisa cepat teratasi dan semua aktivitas keolahragaan di seluruh dunia, khususnya Eropa bisa cepat kembali seperti semula.Â
Saya sangat merindukan tayangan sepak bola, tetapi sekali lagi, keselamatan dan kesehatan semua elemen sepak bola saat ini menjadi hal yang sangat amat penting.Â
Semoga dalam waktu dekat kita bisa kembali menonton tayangan sepak bola secara langsung di televisi masing-masing atau datang langsung ke stadion.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H