Mereka menikmati pendidikan bukan pada pengetahuan yang dapat mengubah pola pikir dan menambah akal budi mereka namun mereka hanya menikmati pendidikan yang dapat membawa mereka untuk menikmati keinginan/hasrat pribadi mereka saja.
Inilah tentangan terbesarnya. Pengetahuan atau ilmu menjadi sangat bertentangan dengan tujuan bangsa atau ideologi bangsa. Tentu hal ini dapat terjadi jika orang-orang seperti diatas masih belum sadar.Â
Orang-orang dengan ciri-ciri seperti ini cenderung hanya mempunyai satu bagian ataupun sedikit bagian dari tiga unsur penting dari pada pengetahuan itu sendiri. Ketiga unsur itu adalah: Unsur Kognitif, Afektif dan Psikomotorik.Â
Mereka cenderung hanya bisa menguasai satu ataupun sebagian saja dari salah-satu unsur pengetahuan tersebut. Tidak heran karena faktor-faktor inilah akhirnya kita tahu mengapa nanti pada akhirnya mereka akan menjadi orang-orang yang menentang hukum atau perusak -perusak di masyarakat.
Inilah bagian terekstrim dari pada pendidikan itu sendiri. Yaitu pada saat pengetahuan yang diperoleh ditentangkan dengan nilai-nilai kepribadian dan nilai-nilai karakter yang ada. Lalu bagaimanakah kita harus bertindak? Jika kita adalah seorang pengajar, atau orangtua atau pemerintah apa yang seharusnya kita lakukan untuk menyelamatkan pendidikan kedepannya. Tentu apapun yang kita lakukan nantinya hanya akan memberikan kesan kepada orang-orang diluar sana bahwa memang pendidikan dan karakter adalah jati diri bangsa kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H