Mohon tunggu...
Muhammad Irsani
Muhammad Irsani Mohon Tunggu... Abdi -

Lahir di Pangkalan Bun, Kalteng. Menulis ketika pingin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hanya Tuhan yang Bisa Hentikan Kabut Asap

21 September 2015   23:12 Diperbarui: 21 September 2015   23:12 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Status Facebook terbaru sahabat saya yang sedang bepergian ke luar kota Palangka Raya beberapa jam yang lalu, semakin membuat hati miris dan pesimis bahwa kabut asap yang melanda hampir semua kabupaten/kota di Kalimantan Tengah semakin bertambah panjang dan pekat. Kementerian KLH yang mengaku bertanggungjawab dengan membentuk Satuan Tugas Nasional (Satgasnas) dan Satuan Tugas Daerah (Satgasda) pada awal September, hampir tidak memberikan efek yang berarti.

Gambar-gambar di bawah ini di update pagi dan malam hari dari berbagai daerah yang saya ambil dari status Facebook teman:

[caption caption="Kabut asap di Pangkalan Bun (sumber: Lian Yunansyah)"][/caption]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

[caption caption="Kabut asap di Pangkalan Bun pagi 21/9 (sumber: Ahmad Akuan)"]

[/caption]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

[caption caption="Api yang terus berkobar di pinggiran kota Palangka Raya, malam 21/9 (sumber: Mooogens Moogenis)"]

[/caption]

Telah berhamburan informasi di media masa tentang dampak kesehatan dan ekonomi, dari Puskesmas yang terus disesaki korba ISPA, penerbangan dan lalu lintas luar kota yang tidak bisa ditembus, namun sepertinya belum terlihat penurunan ketebalan asap.

Dengan tidak mengurangi upaya-upaya nyata yang dilakukan Satgas nasional dan daerah, serta upaya swadaya masyarakat, kabut asap kental bercampur debu, hingga hari ini tulisan saya publish, tidak nampak perubahan signifikan.

Karena bencana asap ini hampir terjadi setiap tahunnya, maka kelihatan sekali peraturan dan regulasi daerah maupun pusat tentang penanggulangan bahaya kebakaran hutan dan lahan TIDAK MEMILIKI KEKUATAN ALIAS PERATURAN MACAN OMPONG.

Akhirnya, saya berkesimpulan HANYA TUHAN yang mampu mengehntikan bencana ini, campur tangan manusia hanya usapan palsu penghias media. Bersabarlah wahai sahabatku, mari kita tengadahkan tangan meminta dengan ketulusan semoga Tuhan segera meruntuhkan butiran air dari langit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun