Mohon tunggu...
Muhammad Irsani
Muhammad Irsani Mohon Tunggu... Abdi -

Lahir di Pangkalan Bun, Kalteng. Menulis ketika pingin.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Selamat Jalan Mury Koesplus

1 Februari 2014   12:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:16 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_309553" align="alignright" width="300" caption="sumber detik.com"][/caption] Penggemar lagu-lagu Koesplus, hari ini telah tersebar kabar duka bahwa Kasmuri alias Murry, drummer grupband legendaris Koes Plus tutup usia hari ini, Sabtu, 1 Februari 2014. Saat ini, jenazah disemayamkan di rumah duka di Perumahan Kranggan Permai, Jalan Cempaka 1, BS 18 No 19-20, Pondok Gede, Jati Sampurna, Bekasi, Jawa Barat. Rencananya, Murry akan dimakamkan pada Sabtu siang selepas Dzuhur di Tempat Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur. Lahir pada 19 Juni 1949 di Jember, Jawa Timur. Ia dikenal masyarakat sejak bergabung dengan band Koes Plus yang merupakan kelanjutan dari Koes Bersaudara. Selain menjadi drummer, Dia juga mencipta beberapa lagu yang cukup populer. Di antaranya adalah Pelangi, Doa Suciku, Bertemu dan Berpisah, Hidup Tanpa Cinta, Semanis Rayuanmu, Kau Bina Hidup Baru, Ayah dan Ibu, Bujangan, Pak Tani, Mobil Tua, Cobaan Hidup, Cubit-cubitan. Bagi mereka yang seusiaku, Koesplus sebenarnya tidak pernah mati, sejumlah lagunya masih tersimpan manis dalam memory-card handphone dan compact disk yang senantiasa mengumandang sejuk melalui sound system di kamar tidur dan mobil, menemani kecerian dalam perjalanan maupun penghantar tidur. [caption id="attachment_309555" align="alignleft" width="300" caption="sumber kapanlagi.com"]

13912331681212054510
13912331681212054510
[/caption] Koesplus memang tidak bias dipisahkan dengan Mury. Meskipun tidak pernah bertemu langsung, namun Mury yang kukenal adalah artis yang bersih dari berita-berita miring, sejak dulu ketika masih populer hingga akhir hayatnya. Izinkan aku menyampai sebait puisi: Selamat Jalan Abang detak drum telah berhenti Pelajaran hidup telah tergores Dalam bait-bait lagumu dalam ritme ketukan stickmu Innalillahiwainnailaihirojiun, selamat jalan Bang Mury sumber: kompas.com, detik.com, kapanlagi.com okezone.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun