Palangkaraya, ibu Kota Kalimantan Tengah, bukan saja kaya dan terkenal atas budaya dengan ratusan bahasa dayak dan huma betang (rumah besar bersama), tetapi menyimpan cita rasa kuliner khas yang tidak banyak ditemui di dearah-daerah lainnya. Salah satu wadah wisata kuliner yang sangat populer dikenal oleh warga Palangkaraya dan Banjarmasin adalah Rumah Makan "Kampung Lauk". Lauk dalam bahasa Dayak adalah ikan, Kampung Lauk bisa diartikan wadah sajian sejumlah ikan hidup dari sungai-sungai Kalimantan, baik yang liar (Ikan Lais dan Ikan Baung) maupun yang di tambak (Patin, Mas dan ikan Nila). [caption id="attachment_306305" align="alignright" width="300" caption="Menu standar (doc pribadi)"][/caption] Hanya perlu waktu tempuh kurang lebih 30 menit dari airport Cilik Riwut, dan tidak lebih dari 20 menit dari penjuru kota, RM Kampung Lauk bertempat persis di pinggri Sungai Kahayan dengan panorama pepohonan asli Kalimantan, RM Kampung Lauk bukan saja sejuk di bawah rerimbunan daun-daun kayu hutan, namun view sungai Kahayan yang luas dan dalam dimana para nelayan sungai hilir mudik memburu tangkapan ikan dan udang, serta pemandangan lautan hutan belantara sejauh mata memandang yang berada di seberang sungai serta belaian hawa sejuk yang berasal dari sungai, menjadikan nuansa acara makan sangat berbeda dengan restoran-restoran mahal di kota-kota besar. [caption id="attachment_306306" align="alignright" width="300" caption="View sungai Kahayan dan belantara hutan (doc. pribadi)"]
[/caption] Tentang menu makanan, mungkin paling unik yang pernah penulis temukan. Karena
selain sajian yang telah terpampang di pintu masuk, kita bisa memesan jenis ikan sungai (sungai Kalimantan tentunya) apa saja, asal dipesan minimal satu hari sebelumnya. Ini pernah saya lakukan ketika membawa tamu dari Jakarta yang ingin merasakan manisnya ikan Seluang. Padahal dalam daftar menu tidak disebutkan (karena memang jumlah pasokannya terbatas), tetapi begitu saya pesan satu hari sebelumnya, pihak restoran menyanggupinya, dan tamu-tamu itu pun puas. Selain itu, ikan-ikan yang dipesan di sini semuanya ikan-ikan segar yang langsung diambil dari kolam-kolam ikan. Kita boleh memilih sendiri atau cukup memesan dengan menyebut kisaran berat (gram/kg). [caption id="attachment_306307" align="alignright" width="300" caption="Beberapa sayuran hanya tumbuh di belantara Kalteng"]
[/caption] Soal harga dan rasa? H. Ahmad Ziadi, S.Pd, pemilik RM Kampung Lauk yang juga guru olah raga di Madrasah Tsanawiyah ini, "boleh diuji dan boleh dicoba, sekali terasa pasti tergoda," tuturnya dengan berpantun. Lebih lanjut Ziadi menjelaskan bahwa berapapun budget, dia siap melayani. Bahkan sering anak-anak sekolah dalam merayakan ulang temanya hanya order satu juta rupiah untuk porsi 50 orang, berarti satu orang hanya Rp.20.000,-, wow! [caption id="attachment_306308" align="alignright" width="300" caption="Ikan segar diambil dari kolam ini"]
[/caption] Sebagian besar warga kota Palangkaraya mengenal RM Kampung Lauk, karena selain langganan artis-artis ibu kota yang sedang show di Palangkaraya, RM ini sering disinggahi pejabat-pejabat setingkat mentri ketika sedang berkunjung ke daerah. Saran saya, bila ingin mengajak keluarga atau teman di RM Kampung Lauk, sebaiknya pesan dulu tiga jam sebelumnya dan sekalian sebut jumlah budget yang diinginkan atau dipesan sebagaimana harga yang tertera. [caption id="attachment_306309" align="alignright" width="300" caption="H. Ahmad Ziadi, Pemilik RM Kampung Lauk, ramah dan sopan"]
[/caption] Oke, sahabat Kompasianer, jika ke Palangkaraya jangan hanya RM Kampung Lauk saja yang disinggahi, masih banyak wisata budaya lainnya yang harus dicoba (nantikan info saya berikutnya), terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Foodie Selengkapnya