Mohon tunggu...
Muhammad Irsani
Muhammad Irsani Mohon Tunggu... Abdi -

Lahir di Pangkalan Bun, Kalteng. Menulis ketika pingin.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ini Isyarat Tuhan Supaya Jangan Takut Jadi Caleg

25 April 2014   20:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:12 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di luar dari sejumlah besar tokoh-tokoh kondang, artis-artis beken, dan mereka yang berkantong tebal yang diperkirankan tersisih dari perebutan kursi empuk wakil rakyat, ternyata ada sebuah fenomena ganjil menurut akal sehat, yakni lolosnya sejumlah nama "aneh" yang jika dipikir dari sisi manapun dan dengan teori apapun tidak mungkin terpilih.

Ambil tiga contoh berikut ini:

1. Nuriswanto

Caleg dari  Partai Gerindra untuk DPR RI yang  berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan

[caption id="attachment_321313" align="alignright" width="319" caption="Nuriswanto (sumber: tabloidlugas.com)"][/caption]

ini telah meninggal dunia sebulan sebelum masa pencoblosan dilaksanakan. Almarhum tidak sempat berkampanye, tapi berhasil menduduki peringkat kedua dengan perolehan suara terbanyak dengan total raihan 2.700 suara. Bahkan Di Kecamatan Lubukraja ia menang telak dengan perolehan 403 suara.  Menurut penuturan salah seorang pemilihnya, ia tidak tahu kalau Nuriswanto telah meninggal dunia. Dia hanya tersentuh melihat foto Nuriswanto pada baliho besar yang berdiri di muara pasar.

2. Aceng Fikri

Siapa yang tidak tahu Aceng Fikri? Selain populer dengan bandot yang memiliki hobi nikah siri, bibirnya

[caption id="attachment_321314" align="alignright" width="260" caption="Aceng Fikri (sumber: itoday.co.id)"]

1398405497465714263
1398405497465714263
[/caption]

pun dinilai suka meremehkan dan melecehkan perempuan. Mendapat suara sebanyak 1.139.556, Aceng Fikri berada di urutan ketiga dan berhak melenggang ke Senayan.

3. Raska

Caleg ini sehari-harinya berprofesi sebagai penambal ban sepeda motor, lapaknya pun hanya meminjam serambi rumah warga, tidak memiliki bilik khusus. Dengan penghasilan rata-rata 50.000 per hari, Raska lolos menjadi anggota DPRD Subang dari Partai PKS, daerah Pemilihan 7 (Cikaum, Purwadadi, Tambakdahan, dan Binong). Dibandingkan dengan rivalnya yang rata-rata bermodal besar demi "biaya sosialisasi," Raska berhasil merebut hati para pemilihnya dengan modal ramah dan tulus.

[caption id="attachment_321316" align="alignright" width="319" caption="Raska (sumber: tribunnews.com)"]

1398405657304252375
1398405657304252375
[/caption]

Ini hanya sedikit fakta yang terungkap di media, mungkin masih banyak keanehan-keanehan lainnya tentang Caleg terpilih yang tidak terekspos di media. Pertanyaannya, Benarkah takdir itu ada?

Nasib bukanlah sesuatu yang mutlak dan tidak bisa dirubah, nasib bisa dijemput atau diputar balik sepanjang memang diupayakan, muaranya adalah takdir. Bukankah tuhan mengikuti prasangkan hambaNya?

Tuhan telah menyuruh kita berpikir, sepanjang sesuatu diniati untuk tujuan-tujuan baik, siapa pun jangan pernah ragu berbuat mesti di luar nalar.

Mungkin Tuhan mengisyaratkan kepada mereka yang sungguh-sungguh ingin mengabdi kepada umatnya dari kemiskinan dan kebodohan agar Jangan Takut Jadi Caleg.

#semangat2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun