Mohon tunggu...
Irsal Efendi
Irsal Efendi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menyukai Bidang Pendidikan dan Digital Marketing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Segera Ketahui! Mengapa Siswa Masih Sering Melanggar Disiplin?

7 September 2023   05:57 Diperbarui: 7 September 2023   06:01 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanan Upacara Bendera di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan (dokumen pribadi)

Kedisiplinan merupakan nilai dasar karakter siswa yang ditanam di sekolah. Disiplin, baik dalam hal waktu maupun perilaku, adalah bagian penting dari pendidikan. Namun, tidak jarang siswa melanggar peraturan sekolah.Tidak hanya sekali, tetapi kerap berulang kali.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa di sekolah diantaranya dijelaskan sebagai berikut.

Teladan dari anggota keluarga.
Lingkungan keluarga adalah salah satu faktor utama yang dapat memengaruhi disiplin siswa. Siswa yang berasal dari keluarga yang tidak stabil, memiliki konflik internal, atau tidak memiliki dukungan emosional cenderung memiliki masalah dalam menjaga disiplin. Mereka mungkin tidak mendapatkan dukungan dari orang tua atau wali mereka yang cukup. Mereka kehilangan sosok contoh penerapan disiplin yang baik di tengah keluarga.

Tuntutan Akademik yang Berat
Tanpa disadari siswa seringkali memiliki banyak tugas dan tuntutan akademik di sekolah. Hal ini dapat saja menyebabkan stres berlebihan pada siswa, yang mengganggu perilaku mereka. Beberapa siswa mungkin merasa terlalu tertekan oleh tuntutan ini sehingga mereka mencoba melanggar peraturan sekolah untuk menghindarinya.

Kurangnya Pendidikan Karakter
Kurikulum yang padat di sekolah belum tentu memberikan ruang untuk pendidikan karakter bagi siswa. Kurikulum sekolah sering mengabaikan pendidikan karakter seperti moral dan etika. Siswa mungkin tidak tertarik untuk mematuhi peraturan sekolah jika mereka tidak memahami nilai-nilai ini. Sehingga siswa hanya menganggap sekolah hanya untuk menjadikan orang pintar saja.

Kurangnya Komunikasi dan Pemahaman
Siswa kadang-kadang merasa tidak didengar oleh pendidik atau guru.  Kondisi ini  dapat menghambat komunikasi yang baik antara siswa dan sekolah, menyebabkan siswa lebih cenderung melanggar peraturan. Siswa merasa terabaikan dengan pesan yang pernah ia sampaikan. Merasa tidak diperhatikan. Hingga akhirnya siswa mencari perhatian melalui pelanggaran disiplin yang ia perbuat.

Saat ini penting bagi sekolah dan orang tua untuk bekerja sama dalam membangun kedisiplinan siswa. Disiplin tidak hanya menjadi tugas sekolah semata. Kedisiplinan akan terbangun sempurna bila dukungan dari rumah maksimal.

Dukungan emosional, pendidikan karakter, dan pemahaman atas kebutuhan individual siswa dapat membantu mengurangi pelanggaran disiplin. Selain itu, pendekatan yang lebih holistik terhadap pendidikan, yang mempertimbangkan gaya belajar dan minat siswa, juga dapat membantu mengurangi masalah disiplin di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun