Meulaboh, 19 April 2015. Sebanyak 15 orang mahasiswa yang terdiri dari Universitas Teuku Umar (UTU), STIMI, Unmuha – Banda Aceh, Apker Depkes dan STAIN Meulaboh ikut bergabung dalam komunitas Relawan Konservasi Aceh (KRKA) selama 3 hari melaksanakan pembekalan materi kepada anggota sejak Tanggal 17 – 19 April 2015 di Wisma UTU Meulaboh. Semua anggota KRKA tersebut bergabung atas dasar kerelawanan dan keikhlasan terhadap kondisi lingkungan Aceh yang semakin hari semakin parah karena kerusakan oleh tangan manusia, Jelas Sudarman Alwy salah seorang dewan Pembina KRKA dan Juga Dosen UTU tersebut.
Pembekalan materi yang diberikan kepada anggota KRKA yaitu ; a. Materi Organisasi, b. Materi Bank Amal, c. Materi Konservasi Darat, d. Materi Konservasi Laut, e. Penanggulangan Bencana dan f. Penyusun Program kerja dan Rencan Aksi KRKA 1 Tahun kedepan. Ketua Panitia Pembekalan Materi, Bukhari Kanis menjelaskan bahwa “Pembekalan ini juga akan dipraktekan dalam materi lapangan yang akan dilaksanakan pada 24 – 26 April 2015 di Pulau Reusam Kecamatan Rigaih Kabupaten Aceh Jaya dengan melibatkan semua pemateri ruang dan seluruh peserta. Selain itu, hari ini juga dilaksanakan pembersihan pantai dan penanaman di Pantai Ujoeng Karang”. Ungkap Bukhari Canis.
Pemateri pada pembekalan ini terdiri dari Irsadi Aristora., MH., Sudarman Alwy., M.Ag., Farah Diana., MSi., Ghazali., MSi., dan Firdausi., MM., bersama – sama memberikan pembekalan kepada anggota KRKA secara sukarela tanpa ada bayaran demi terbentuk nya komunitas relawan tersebut. Seorang Pemateri, mengatakan “ Harusnya ini menjadi tanggungjawab Pemerintah kita, akan tetapi tidak terlihat secara nyata disekitar kita terhadap konservasi maupun penyelamatan lingkungan. Keberhasilan mereka justru terlihat dalam anggaran dan proyek saja”, ungkap Irsadi Aristora., MH yang menyampaikan materi Konservasi Darat kepada anggota KRKA.
Seorang anggota pembekalan KRKA, Dewi dari AKPER Depkes Meulaboh mengatakan “ sudah sangat lama Dewi ingin bergabung dengan gerakan konservasi, baru kali ini ada ruang dan kesempatan yang dibuka oleh AICO (Aceh Islands Concervation Organization) Meulaboh. Hal ini karena kekhawatiran Dewi seorang manusia terhadap kondisi lingkungan hidup sekitar Dewi yang semakin hari semakin rusak akibat ulah manusia itu sendiri” papar Dewi dalam diskusi evaluasi. Pemaparan evaluasi anggota KRKA hampir memiliki kesamaan jawaban sehingga ini menjadi modal pergerakan KRKA kedepan, Ujar Bukhari Canis sebagai ketua pelaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H