Mohon tunggu...
ria hp
ria hp Mohon Tunggu... -

biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suratku, Teruntuk dirimu, Seseorang yang dipilihnya bagiku

1 Februari 2011   08:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:59 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum wr.wb.

Maaf untuk semua kelancanganku ini. Mungkin ketika surat ini tiba digenggamanmu, saat itulah dengan tulus aku katakan aku bersedia menjalani hidupku bersamamu, mengabdi, dan mendukung jalan hidupmu.

Aku memilihmu karena Allah, dan aku mencintaimu karena Allah ridho membukakan tabir diantara kita. Terima kasih atas ketulusan dan niat baik yang engkau persembahkan kepadaku. Sungguh itu semua sangat berharga bagiku, melebihi apapun.

Aku bukanlah makhlukNya yang sempurna, sangat jauh kesan itu dari diriku. Begitu banyak kekuranganku yang mungkin tak engkau ketahui, maka aku harap engkau dapat mencintaiku dengan sewajarnya. Tak perlu kau bandingkan aku dengan wanita lain yang menurutmu istimewa, karena aku memang bukan bandingan mereka. Akulah aku, dengan segala baik burukku. Jika engkau berkenan menerimaku apa adanya, maka Insya Allah aku tidak akan pernah menyia-nyiakannya masa pengabdianku ini kepadamu. Tidak ada yang bisa kujanjikan kepadamu, namun cukup aku buktikan kelak ketika masanya telah tiba.

Sungguh keyakinan ini datangnya dari Allah, aku yakin dan percaya engkau akan menjadi imam terbaikku. Bukan berarti aku begitu berlebihan mengidolakanmu, tapi Insya Allah aku yakin kelak engkau akan mengajakku ke Surga Allah bersamaMu. Mimpi terbesar didalam hidupku.

Kelak jika ada padaku hal-hal yang tidak berkenan dihatimu, aku harap engkau dapat mengatakannya kepadaku. Benar bahwa aku bodoh, tidak memiliki cukup ilmu untuk begitu cepat memahami kehidupan dan kebiasaan hidup tanpa bantuanmu. Maaf bila sedikit merepotkan, tapi aku yakin Allah telah menitipkan banyak kesabaran di hatimu untuk membantu membimbingku.

Bersama surat ini, aku titipkan sebagian cintaku kepadamu, aku titipkan sebagian kepercayaanku kepadamu, dan aku titipkan pula sedikit rasa sayangku di dadamu. Sisanya akan aku berikan ketika Ijab Qabul telah kau ucapkan. Dan bonusnya akan aku bagikan dihari-hari berikutnya hidup kita, Insya Allah. Sungguh Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan smoga tiada pernah putus pula rasa kasih dan sayang diantara kita. Semoga calon keluarga kecil kita, akan menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warrohmah. Terima kasih untuk telah menjadi penyempurna ibadahku. Kelak ibadah ini bukan hanya untukku, untukmu, tapi untuk kita dan keluarga kecil kita. Amin

Wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun