Mohon tunggu...
Favian Aptalosa Rakhamiro
Favian Aptalosa Rakhamiro Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Gym

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

BEM National Visit: Dari Galeri Nasional ke Dewan Perwakilan Daerah

27 Juni 2024   12:09 Diperbarui: 27 Juni 2024   12:50 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kunjungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH UNAIR dimulai dengan eksplorasi ke Museum Galeri Nasional. Tempat ini merupakan pusat seni rupa modern dan kontemporer Indonesia, yang menampilkan karya-karya maestro Indonesia. Mahasiswa diajak untuk memahami perjalanan seni rupa Indonesia dari masa ke masa, mengenal berbagai aliran dan gaya seni, serta belajar menghargai nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam setiap karya. Diskusi interaktif dengan pemandu memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya seni dalam membangun identitas nasional dan kebanggaan budaya.

Setelah menikmati keindahan seni di Galeri Nasional, rombongan BEM FH UNAIR melanjutkan perjalanan ke Istana Wakil Presiden. Di sini, mereka berdiskusi tentang peran dan tanggung jawab presiden dan wakil presiden dalam sistem pemerintahan Indonesia. Wakil presiden memiliki fungsi penting sebagai pembantu presiden dalam menjalankan tugas eksekutif, baik dalam bidang administrasi pemerintahan maupun diplomasi. Mahasiswa mendapatkan penjelasan rinci mengenai pembagian tugas, proses pengambilan keputusan, serta kerjasama antara kedua pemimpin negara ini. Diskusi ini memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai dinamika politik dan administrasi di level tertinggi pemerintahan.

Kunjungan berlanjut ke Kementerian Hukum dan HAM, khususnya Direktorat Jenderal Perundang-Undangan (Ditjen PP). Ditjen PP adalah bagian penting dari kementerian yang bertanggung jawab atas penyusunan, pengkajian, dan harmonisasi peraturan perundang-undangan di Indonesia. Mahasiswa mempelajari proses legislasi dari tahap perencanaan hingga pengesahan, serta peran Ditjen PP dalam memastikan setiap regulasi sesuai dengan konstitusi dan prinsip-prinsip hukum yang berlaku. Diskusi ini memberikan wawasan mengenai tantangan dan kompleksitas dalam pembuatan hukum, serta pentingnya peran Ditjen PP dalam menciptakan kerangka hukum yang adil dan efektif.

Selanjutnya, mahasiswa mengunjungi kantor Ricardo Simanjuntak & Partners, sebuah firma hukum terkemuka di Indonesia. Fokus diskusi di sini adalah mengenai contract drafting, yang merupakan salah satu keterampilan penting dalam praktik hukum. Mahasiswa belajar tentang prinsip-prinsip dasar dalam pembuatan kontrak, termasuk kejelasan bahasa, detail teknis, dan perlindungan hak-hak pihak yang terlibat. Para ahli hukum di firma ini memberikan contoh nyata dan tips praktis untuk menyusun kontrak yang kuat dan minim risiko. Kunjungan ini memberikan pemahaman praktis yang sangat berharga bagi mahasiswa hukum dalam mempersiapkan karier profesional mereka.

Kemudian, BEM FH UNAIR menyelenggarakan Alumni Night di Malacca Toast. Acara ini menghadirkan alumni-alumni Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Malam itu menjadi ajang berbagi pengalaman dan pengetahuan antara alumni dan mahasiswa. Para alumni memberikan inspirasi dan motivasi, membagikan cerita sukses mereka dalam dunia hukum, serta memberikan nasihat berharga untuk karier di masa depan. Diskusi informal ini menciptakan suasana hangat dan penuh keakraban, di mana mahasiswa dapat bertanya langsung tentang berbagai aspek profesional dan personal dari perjalanan karier para alumni. Alumni Night ini tidak hanya memperkuat jaringan antar alumni dan mahasiswa, tetapi juga memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai berbagai peluang dan tantangan yang akan mereka hadapi setelah lulus.

Sebagai penutup rangkaian kunjungan, BEM FH UNAIR mendatangi Dewan Perwakilan Daerah (DPD). DPD adalah lembaga legislatif yang mewakili kepentingan daerah dalam sistem pemerintahan Indonesia. Mahasiswa diberi penjelasan mengenai fungsi utama DPD, yaitu menyampaikan aspirasi daerah, mengawasi pelaksanaan undang-undang, dan memberikan pertimbangan kepada DPR dalam hal legislasi. Selain itu, DPD juga berperan dalam pengawasan anggaran dan pelaksanaan kebijakan pemerintah di daerah. Diskusi ini menyoroti pentingnya DPD dalam menjaga keseimbangan dan keadilan dalam pembangunan nasional, serta memastikan bahwa suara daerah didengar di tingkat pusat.

Kunjungan BEM FH UNAIR ke institusi-institusi ini bukan hanya memberikan pengalaman edukatif yang mendalam, tetapi juga memperkaya wawasan mahasiswa tentang berbagai aspek penting dalam pemerintahan dan hukum di Indonesia. Dari seni dan budaya di Galeri Nasional, hingga dinamika politik di Istana Wakil Presiden, proses legislasi di Kementerian Hukum dan HAM, keahlian praktis di Ricardo Simanjuntak & Partners, sharing dengan para alumni FH UNAIR yang sangat hebat, serta peran legislatif DPD, semua ini membentuk sebuah perjalanan pembelajaran yang komprehensif dan inspiratif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun