Mohon tunggu...
Irniyati Samosir
Irniyati Samosir Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Program Doktoral Prodi Penmas FIP UPI dan Dosen di Poltekesos Bandung

Fokus kepada praktik pekerjaan sosial anak dan disabilitas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Spion Itu Bernama Ayah dan Bunda

11 Mei 2024   15:25 Diperbarui: 11 Mei 2024   15:28 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu, Kana-anak usia 6 tahun, jalan-jalan sore bersama ayah naik sepeda motor matic. Seperti biasa, Kana berdiri di depan. Sambil melihat pemandangan sore, Kana dan ayahnya ngobrol, bercanda. Disela-sela obrolan, Kana nyeletuk "pah, di belakang kita ada yang ngikutin kita lho". Ayahnya menjawab "nggak ada nak, itu orang lain yang mau lewat saja." Kana tetap mempertahankan pendapatanya, dan ayah pun juga tetap pada argumentasinya."Yang ngikutin kita cewe cantik lho pah" Kana kembali menyampaikan pandangannya. Ayahnya penasaran, lalu bertanya kepada Kana, "memang Kana tahu darimana kalau ada yang mengikuti kita perempuan cantik?" tanya sang ayah. "Ya dari spionlah, dari tadi kan Kana lihat spion terus ayah." Sang ayah mencoba memperhatikan, ternyata memang ada yang sedang mengkikutinya.

Keajaiban dunia anak yang terlupakan

Pengasuhan anak adalah peran yang penuh tantangan, tetapi ada rahasia penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua, mereka adalah spion terbaik yang akan membentuk anak-anak menjadi individu yang berdaya dan berpikir kritis. Dibalik segala aktifitas sehari-hari, peran orang tua sebagai model yang diperhatikan anak-anak seringkali terlupakan.

Setiap langkah yang diambil oleh orang tua tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari anak, tetapi juga membentuk pola pikir dan perilaku mereka di masa depan. Orang tua adalah model utama bagi anak-anak. Mereka menyaksikan, meniru, dan belajar dari setiap tindakan dan kata-kata yang diucapkan oleh orang tua mereka.

Anak merupakan observer yang baik dan sekaligus peniru yang ulung. Otak anak laksana spons yang mampu menyerap berbagai informasi dan peristiwa yang kelak dijadikan sebagai referensi dalam bersikap dan bertindak. Pada periode sensitif-golden age, anak yang sedang dalam proses perkembangan memiliki kepekaan yang khusus dan kuat. Ayah dan bunda menjadi figur utama yang selalu teramati dan terawasi mata anak melalui spion keluarga.

Jika ayah dan bunda menunjukkan sikap positif, keberanian menghadapi tantangan, dan keterbukaan untuk belajar, anak-anak akan menginternalisasi nilai-nilai tersebut dan mengembangkannya dalam kehidupan mereka. Begitu juga sebaliknya, jika ayah dan bunda menunjukkan sikap negatif, ketakutan, atau ketidaksantunan, anak-anak juga cenderung meniru perilaku tersebut.

Oleh karena itu, menjadi penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa mereka adalah "spion" yang tak terelakkan dalam kehidupan anak-anak mereka. Setiap tindakan, setiap kata, bahkan setiap sikap akan berdampak pada perkembangan anak-anak mereka. Ini adalah tanggung jawab yang  besar, tetapi juga merupakan kesempatan yang luar biasa untuk membentuk generasi yang kuat dan berdaya.

Maka, mari setiap orang tua menyadari peran penting mereka sebagai "spion" dalam kehidupan anak-anak. Dengan menjadi model yang positif, mendukung, dan menginspirasi, ayah dan bunda dapat membantu mempersiapkan anak-anak untuk menjadi individu yang berdaya, berpikir kritis, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Spion itu memang bernama ayah dan bunda, dan kekuatan mereka dalam membentuk masa depan generasi mendatang tidak boleh diabaikan. [*Penulis adalah Mahasiswa Program Doktoral Prodi Pendidikan Masyarakat FIP UPI Bandung, dan bekerja sebagai Dosen di Poltekesos Bandung]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun