Mohon tunggu...
Irnanda Apriliani
Irnanda Apriliani Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Mulawarman

Seorang mahasiswa yang gemar menulis, rajin ibadah dan mengaji

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Komunikasi Massa dan Korporat: Kerja dengan Berbicara?

15 Desember 2022   12:00 Diperbarui: 15 Desember 2022   12:00 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menangani perbedaan selera tersebut, Beliau mengklasifikasikan berbagai tren untuk Beliau pilah menurut masing-masing selera penikmatnya. Alhasil, Beliau mendapat cukup banyak pendengar setia berkat kepiawaiannya dalam mengelola asupan penyiaran berdasarkan selera penikmatnya.

Pada awalnya, stasiun radio ONIX menjadi stasiun radio utama di semenanjung kota Balikpapan. Beliau merasa sedang menjalani pekerjaan terbaiknya, yaitu menghibur orang-orang lewat radio. Setiap hari, Beliau seperti mempunyai kewajiban untuk menyambut orang-orang melalui siaran-siaran radio ONIX. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, globalisasi telah berkembang, serta zaman terus-menerus mengalami kemajuan, penggunaan radio berkurang secara signifikan, digantikan dengan gadget; gawai yang mampu menghubungkan orang di berbagai belahan dunia, serta beberapa aplikasi yang seakan-akan menggantikan fungsi dari radio itu sendiri. 

Beberapa stasiun radio terpaksa harus mengurangi radius penyiaran mereka, dan beberapa bahkan harus mengalami kebangkrutan. Radio ONIX, dilain hal, mencoba untuk beradaptasi dengan peralihan zaman yang sedikit demi sedikit merenggut pekerjaan mereka. Beliau mencoba untuk mempertahankan audiensnya dengan tetap konsisten melakukan penyiaran setiap hari, namun kemajuan zaman mengakibatkan penggunaan radio digantikan oleh aplikasi-aplikasi podcast. Melihat situasi tersebut, Beliau lambat laun mulai kehilangan motivasinya, dan hingga pada titik tertentu, Beliau kehilangan motivasinya untuk menghibur orang-orang, dan hanya sebatas mengerjakan pekerjaannya saja.

Beberapa tahun kemudian, Beliau diangkat menjadi Station Manager oleh atasannya. Setelah menjabat menjadi Station Manager, Beliau kembali bertekad untuk memajukan dan memertahankan keberadaan dunia penyiaran. Beliau menerima semua masukan dari manapun, asalkan tidak melanggar etika dan aturan dunia penyiaran.

Dari survey lapangan yang kami lakukan, kami dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa komunikasi bukanlah hal yang sesempit itu. Kami menolak anggapan orang – orang yang hanya menganggap komunikasi sebagai kemampuan untuk berbicara di hadapan khalayak, ataupun menganggap pekerjaan pada bidang komunikasi merupakan hal yang mudah dan sepele. Komunikasi adalah suatu hal yang teramat kompleks dan membutuhkan kompetensi yang hampir tidak pernah cukup dan terus berkembang. Komunikasi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi kehidupan manusia. Maka dari itu, dengan survey sederhana yang kami lakukan ini, kami berharap bahwa banyak pembaca yang dapat membuka pintu seluas – luasnya mengenai profesi – profesi yang ada didalam bidang Komunikasi, baik korporat maupun massa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun