Penyusunan daftar ini bertujuan untuk memandu alokasi sumber daya; penelitian dan pengembangan antibakteri baru; dan mendukung pengembangan strategi efektif untuk mencegah, mengendalikan, dan mengobati infeksi yang disebabkan oleh patogen prioritas.
Selain itu dalam penggunaan antibiotik, ada pedoman khusus yang harus diterapkan. Jadi tenaga kesehatan tidak bisa sembarangan menentukan antibiotik untuk mengobati penyakit infeksi, melainkan harus sesuai dengan lini atau prioritasnya. Pada tahun 2017 WHO pertama kalinya memperkenalkan The AWaRe Classification, yang terdiri dari 3 kelompok daftar golongan antibiotik yaitu:
1. Access
Merupakan kelompok antibiotik yang memiliki aktivitas melawan berbagai patogen rentan yang umum dijumpai dan menunjukkan potensi resistensi lebih rendah dibandingkan kelompok antibiotik lainnya. Direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama atau kedua untuk sindrom menular,
2. Watch
Merupakan kelompok antibiotik yang memiliki potensi resistensi lebih tinggi sehingga diprioritaskan sebagai target utama dalam penatagunaan dan pemantauan. Direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama atau kedua untuk sindrom menular,
3. Reserve
Merupakan kelompok antibiotik yang disediakan untuk pengobatan infeksi yang dikonfirmasi atau diduga disebabkan oleh organisme yang resisten terhadap beberapa obat.
Antibiotik kelompok ini harus diperlakukan sebagai pilihan terakhir dengan mempertimbangkan asas risiko-manfaat yang menguntungkan dan terbukti dapat melawan pathogen prioritas tinggi dalam BPPL yang ditetapkan WHO,
Tujuan penggunaan The AWaRe Classification adalah sebagai alat bantu bagi penyusun kebijakan, peneliti, dan penyedia layanan kesehatan untuk mendukung kegiatan peresepan, pemantauan, dan penatalayanan antibiotik.