Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Rekomendasi Film Bertema Holocaust untuk Tambah Wawasan

27 Januari 2023   07:00 Diperbarui: 28 Januari 2023   15:02 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: aframe.orcars.org

Sore itu sambil menunggu KRL yang akan membawa saya pulang tiba, jemari saya bergerak naik-turun mencari konten menarik di aplikasi Youtube. 

Saya perlu sesuatu yang menarik untuk mengalihkan perhatian saya dari rasa letih setelah seharian bekerja dan rasa pegal kaki yang akan saya rasakan nanti selama satu jam ke depan di antara desakan sesama anker (anak kereta).

Perhatian saya pun jatuh pada sebuah konten dari salah satu youtuber terkenal asal Indonesia yang sering menayangkan pengalamannya jalan-jalan ke berbagai belahan dunia. 

Pada konten itu, si youtuber rupanya mengunjungi bekas kamp konsentrasi Nazi terbesar yakni Auschwitz-Birkenau di Polandia, yang kini sudah menjadi museum.

Dari setiap bagian kamp yang diperlihatkan dalam konten tersebut, saya membayangkan betapa mengerikan dan menyedihkannya yang dialami oleh para tahanan kaum Yahudi di bawah rezim partai Nazi di bawah pimpinan Der Fuhrer saat itu. 

Bagaimana sekian banyak orang Yahudi dari berbagai belahan negara itu dibawa ke kamp dengan menumpang kereta yang sebetulnya digunakan untuk mengangkut ternak dan barang. Barak-barak yang sangat tidak manusiawi digunakan untuk tidur.

Selain itu pada salah satu rumah yang did alamnya dibagi beberapa ruangan, diperlihatkan tempat menyimpan tumpukan barang-barang peninggalan para tahanan, seperti sepatu, koper, dan lainnya. Hingga seperti apa kamar gas yang digunakan untuk 'menyelesaikan' hidup para tahanan yang sakit dan sudah dianggap tak berguna oleh tentara, dan krematorium yang dilengkapi dengan cerobong-cerobong besar.

Sumber ilustrasi: aframe.orcars.org
Sumber ilustrasi: aframe.orcars.org

Holocaust Remembrance Day

Ingatan saya melayang ke bulan April 2017 lalu saat saya mengikuti pilgrimage trip ke Israel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun