Jadi 'Melukat' kurang lebih berarti ritual pembersihan dan penyucian diri dari unsur-unsur negatif untuk memperoleh kebaikan.
Selain di Pura Tirta Empul, beberapa tempat lain yang sering digunakan sebagai tempat Melukat misalnya Pura Campuhan Windhu Segara, Pura Tirta Sudamala, Pura Tirta Pingit, dan lainnya.
Pura Tirta Empul memiliki beberapa kolam dengan sejumlah pancuran air. Di sinilah proses ritual Melukat berlangsung.
Sesuai ketentuan umat Hindu sebelum sembahyang, mereka yang akan mengikuti ritual melukat harus berdoa sebelum memasuki pura. Setelah itu mereka harus berganti pakaian dengan kamen. Tak lupa membawa canang sari untuk diletakkan di dekat pancuran.
Selanjutnya tinggal mengikuti arahan untuk menyiram diri dengan air dari pancuran, karena biasanya ada sedikit perbedaan urutan di masing-masing tempat.
Melihat Melukat dari Dua Sisi
Saya tidak tahu apakah semua turis yang saya lihat tadi pemeluk agama Hindu, karena yang saya tahu bahwa upacara Melukat umumnya dilaksanakan oleh umat Hindu.
Tapi ritual Melukat bisa dilihat dari dua sisi, yakni kegiatan religius bagi umat Hindu atau wisata spiritual bagi siapapun yang ingin melakukannya.
Bagi umat Hindu, ritual Melukat dilakukan untuk beberapa tujuan khusus. Misalnya untuk mengobati penyakit, membersihkan dan menjauhkan malapetaka seseorang, penebusan Oton atau hari kelahiran, berdoa untuk memperoleh kemakmuran, dan lainnya. Ritual Melukat ini biasanya dilaksanakan pada hari-hari baik agam Hindu seperti Purnama, Tilem, dan Kajeng Kliwon.
Sementara itu, ritual Melukat sebagai wisata spiritual belakangan ini memang mulai banyak dilirik oleh turis lokal maupun mancanegara.Â