3. Mengurangi gejala depresi
Pernah merasa seperti tenggelam dan terhanyut dalam cerita ketika kita membaca suatu buku? Apalagi ketika isi buku tersebut terasa sangat relate dengan apa yang sedang kita alami. Percaya tidak percaya, membaca buku dapat membantu mengurangi gejala depresi yang dialami seseorang.Â
Ketika seseorang berada dalam tekanan dan mengalami stres berkepanjangan, membaca buku bisa menjadi salah satu cara untuk mengolah dan mengatur emosi.Â
Membaca bacaan yang memiliki korelasi dengan apa yang sedang dialami, dapat mengingatkan seseorang bahwa ia tidak sendirian. Tentu hal ini juga berkaitan dengan kedua manfaat yang telah saya tuliskan sebelumnya.
Sebagai informasi, kegiatan membaca buku bahkan sudah menjadi salah satu metode psikoterapetik untuk membantu pasien yang mengalami gangguan kesehatan mental seperti gangguan panik, kecemasan, gangguan post-traumatic stress, depresi berat, hingga skizofrenia. Metode ini dikenal dengan istilah Bibliotherapy (terapi membaca).
Bibliotherapy dilakukan dengan melibatkan praktisi perawatan kesehatan mental, guru, maupun pustakawan, dengan memberikan materi bacaan kepada pasien dan keluarganya yang berkaitan dengan gangguan yang dialami oleh pasien.Â
Materi bacaan tentunya dipilih dengan sangat hati-hati. Bisa berupa buku bacaan fiksi, buku puisi, pengembangan diri, hingga self-help manual, atau program e-learning.
Bibliotherapy ini sebetulnya sudah dikenal sejak lama. Pada tahun 1850an, para dokter mulai mempertimbangkan Bibliotherapy sebagai salah satu cara untuk membantu rehabilitasi pasien yang mengalami gangguan kesehatan mental.Â
Lalu ketika era di mana ilmu pengetahuan semakin berkembang, Bibliotherapy mulai diragukan validitas dan keefektifannya dalam merawat pasien. Hingga kemudian seorang pustakawan wanita asal Amerika Serikat, Sadie Peterson Delaney, berjuang dalam pekerjaannya mengenalkan metode Bibliotherapy yang ia definisikan sebagai "The treatment of patients through selected reading". Dalam memilih bacaan yang tepat untuk pasien, Sadie berkonsultasi dengan dokter dan staf medis lainnya.
Meski bukan menjadi metode terapi utama, sejumlah studi menunjukkan bahwa Bibliotherapy memberikan dampak positif bagi para pasien yang mengalami gangguan kesehatan mental.
Nah, kalau kamu sendiri pernah merasakan manfaat apa dari membaca buku? Cerita di kolom komentar ya!