Kalau sudah masuk bulan Desember seperti sekarang ini, udara mulai dingin karena musim hujan. Bagi yang kerja atau sekolah, kadang mulai nggak konsen karena hawa liburan menerjang. Tanpa terasa sudah mau ganti tahun lagi.
Lalu kadang pikiran saya mulai melayang (mungkin juga pembaca sekalian?) dan bertanya-tanya, saya udah ngapain aja setahun ini?
Pada saat saya menulis artikel ini, pandemi Covid-19 belum juga selesai. Boro-boro selesai, virus dengan jenis mutasi yang baru (Omicron) mulai menghantui kita. Jangan-jangan gelombang ketiga pandemi benar-benar tiba?
Jadi saya meyakini bahwa tahun ini masih menjadi tahun yang berat bagi banyak orang. Kita dipaksa untuk tetap bertahan di tengah segala pembatasan yang ada dan situasi yang serba tidak pasti.
Bertahan untuk tetap berpenghasilan walau mengalami PHK atau pemotongan upah, supaya keluarga tetap bisa makan. Bertahan untuk tetap sehat meskipun dilanda kecemasan apakah kita akan tertular virus SARS-CoV-2, sementara kita juga tidak bisa diam saja di rumah terus-menerus.
Bertahan untuk membatasi mobilitas (baca: jalan-jalan) yang tidak perlu untuk meminimalisir penularan Covid19, padahal refreshing itu penting untuk menjaga kesehatan mental. Bertahan untuk bisa ikhlas dan tetap beriman setelah mengalami banyak kehilangan.
Dan yang jelas, kita masih harus terus bertahan hingga pandemi ini selesai. Sampai kapan? Ya tak tahu..
Meskipun tahun-tahun belakangan ini masih terasa berat dan sulit, sebisa mungkin kita harus tetap (saya pinjam jargon Kompasianival 2021) optimis melangkah.
Bayangkan saja (bila perlu rencanakan) hal-hal yang menyenangkan yang bisa kita lakukan nanti setelah pandemi selesai, supaya kita tetap bersemangat menjalani hari-hari. Mulai darimana?
Apresiasi Pencapaianmu, Sekecil Apapun Itu
Saya selalu berpendapat, pencapaian sekecil apapun yang pernah kita peroleh tetap harus diapresiasi. Bisa berupa self reward meski bentuknya tidak harus selalu membeli barang-barang yang diinginkan. Sesuaikan saja dengan kebutuhan dan keuangan kita. Di masa yang serba tak pasti ini ada baiknya kita lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Ngomong-ngomong soal mengapresiasi pencapaian, kalau dipikir-pikir ada 4 pencapaian yang sudah saya raih tahun ini:
1. Menerbitkan Buku Pertama
Sudah lama sekali saya bermimpi untuk bisa menerbitkan buku hasil karya sendiri. Dan sejak aktif di Kompasiana, ditambah lagi ada banyak Kompasianer yang sudah menerbitkan buku, saya semakin termotivasi.
Prosesnya menulisnya boleh dibilang tidak terlalu lama karena kebetulan topiknya saya kuasai. Dan setelah beberapa kali mencoba mengajukan naskah ke penerbit, akhirnya ada yang tertarik juga untuk menerbitkan naskah saya.
Meski sempat tertunda proses penerbitannya selama beberapa bulan, puji Tuhan tahun ini impian saya terwujud.
Baca juga: Finally, It's Officially Published!
2. Bertahan melewati tekanan kerja di masa pandemi
Seperti yang sudah saya singgung di awal, bahwa tahun ini adalah tahun dimana kita harus bertahan dan optimis melangkah.
Saya bersyukur masih bisa menjalani pekerjaan meski dengan tekanan di sana dan di sini karena situasi pandemi yang serba tak pasti.
Mereka yang bekerja terus-menerus tanpa waktu liburan rentan mengalami burnout hingga stres.
Jujur saya sempat burnout, tapi saya berusaha mencari kegiatan lain untuk refreshing. Misalnya nonton film, menulis, membaca, dan lainnya.
3. Menjadi nominee Kompasianival 2021
Ini yang tidak disangka-sangka. Orang-orang di luar inner circle saya mungkin tidak paham artinya, tapi bagi saya bisa menjadi salah satu nominasi penerima penghargaan paling bergengsi di Kompasiana adalah suatu pencapaian tersendiri.
4. Berhasil menyelesaikan bacaan 12 buku baru
Saya ingat pernah punya target membaca 12 buku baru di tahun ini ketika merasa kebiasaan membaca buku saya mulai turun karena kesibukan pekerjaan. Dan ternyata berhasil menyelesaikannya!
Sebenarnya masih ada 3 buku lagi yang belum selesai dibaca karena saya kurang tertarik dengan isinya.
Tapi bisa menyelesaikan bacaan 12 buku baru sudah cukup baik untuk permulaan. Hopefully tahun depan saya bisa membaca lebih dari 12 buku baru.
Jadi kalau kita ditanya, "Kamu udah ngapain aja setahun ini?"
Tidak usah bingung-bingung flashback pikiran mencari pencapaian yang luar biasa. Biarpun terkesan receh, itu tetaplah suatu pencapaian. Biarpun belum berhasil mencapai target, langkah kecilpun tetap merupakan usaha.
Lalu bagaimana selanjutnya?
Tetap Optimis Menyusun Rencana Jangka Pendek dan Panjang
Meski kita belum bisa memperkirakan seperti apa situasi di tahun yang akan datang, kita tidak boleh lengah.
Jangan terbuai dengan pemikiran, "Ah, liat nanti saja mau gimana."
Kita harus tetap menyusun rencana. Bisa jangka pendek atau jangka panjang. Dan satu hal yang penting, kita harus terus bergerak dan tetap optimis.
Jadi kalau sekarang saya tanya, "Kamu udah ngapain aja setahun ini?", kira-kira bakal jawab apa?
Tulis di kolom komentar yah. Cherio!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H