Di atas langit masih ada langit.
Opa Tjip sering menulis ungkapan itu. Sehebat, sekaya, dan sepintar apapun kita, sebagai manusia kita tetap harus rendah hati karena masih banyak di luar sana yang lebih hebat, lebih kaya dan lebih pintar dari kita. Apa yang perlu kita tunjukkan adalah bagaimana kita menggunakan kelebihan-kelebihan tersebut untuk membantu orang-orang di sekeliling kita.
Pentingnya bersilaturahmi dengan tulus
Kompasiana memang platform blogging di mana isinya penulis yang menulis keroyokan. Tapi lebih dari itu, Kompasiana menjadi suatu wadah untuk membangun silaturahmi dengan Kompasianer lainnya. Opa Tjip dan Oma Rose memberi contoh dengan selalu menyempatkan hadir untuk memberi penilaian dan komentar, meski hanya sekadar tegur sapa.
Bagi sebagian orang mungkin menganggap silaturahmi penting karena ada maunya. Ibaratnya mengharap ada imbal balik di masa depan. "Rajin-rajin nyapa, basa-basi. Biar dia notice ke kita. Jd kalo nanti kita ada butuh sesuatu, dia bisa nolongin." Yah gak ada salahnya juga sih. Tapi tujuan utama silaturahmi bukan itu saja toh.
Menulis dengan konsisten
Ini yang paling saya kagumi dari Opa Tjip & Oma Rose. Konsistensinya dalam menulis luar biasa! Jujur saya memang tidak pernah menargetkan berapa tulisan yang harus saya publikasikan dalam periode tertentu. Tapi berkomitmen untuk menulis dengan konsisten itu tidak semudah makan kerupuk. Baik konsisten dalam hal frekuensi, maupun konsisten dalam hal topik tulisan.
Banyak godaan yang menghadang. Mulai dari yang sibuk lah, capek lah, ngantuk lah, laper lah, bla bla bla. Tidak jarang otak saya ini mentok ketika mau menulis. Meski dicoba sekeras apapun tapi kata-kata tak kunjung mengalir dari kepala menuju jemari tangan.
Belajar dari Opa Tjip dan Oma Rose, saya mencoba untuk menulis apapun yang ingin saya tulis. Tidak harus topik yang berbobot macam jurnal akademisi, tulisan receh yang isinya cuma sharing pengalaman pun tetap saja merupakan suatu karya yang perlu kita apresiasi.
Maka semoga tulisan saya yang receh ini bisa menjadi pengingat saya (dan mungkin juga pembaca sekalian) di masa depan, supaya bisa terus semangat menulis seperti Opa Tjip dan Oma Rose.
Oh ya, mumpung tulisan ini tentang mereka, saya juga mau mengucapkan Selamat Ulang Tahun Pernikahan ke 56 untuk Opa Tjip & Oma Rose. Semoga sehat dan berbahagia selalu.