Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hikmah di Balik Momen Terendah yang Dialami

15 Juni 2020   14:16 Diperbarui: 24 Juni 2020   02:35 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang sebelumnya Bapak sudah pernah menanyakan hal itu, namun karena hanya sambil lalu, saya tidak terlalu menganggap serius.

Mahasiswa farmasi (Ilustrasi: uta45jakarta.ac.id)
Mahasiswa farmasi (Ilustrasi: uta45jakarta.ac.id)
Saya bukannya buta sama sekali tentang Farmasi, tapi yang saya ketahui saat itu, ilmu Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan. 

Beberapa kakak kelas yang sudah lulus SMA, pernah menceritakannya saat kelas BK (Bimbingan & Konseling) di SMA. Namun saya tidak tahu persis kuliahnya seperti apa dan pekerjaan apa saja yang tersedia untuk lulusan Farmasi.

Jadi begitu saya ditawari kembali, saat itu juga saya berpikir, tidak ada salahnya juga untuk dicoba. Toh, ilmu Farmasi juga berkaitan dengan ilmu kedokteran. Saya bahkan berencana untuk mencoba masuk Farmasi dan satu tahun kemudian saya akan coba ikut tes SNMPTN untuk masuk FK lagi.

Saat itu juga saya merasa semangat saya mulai kembali sedikit demi sedikit. Dan akhirnya dengan bantuan beliau, saya diperbolehkan untuk ikut tes masuk karena sebenarnya periode tes masuk sudah lewat. 

Untungnya saya lolos tes dan dalam waktu sekitar satu bulan, saya mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti Orientasi Mahasiswa Baru bersama sekitar lima puluh orang lainnya tahun angkatan 2007.

Jalan akan selalu ada kalau kita semangat dan berniat baik
Tak disangka, justru keputusasaan dan kegagalan itulah yang mempertemukan saya dengan dunia Farmasi yang kini saya geluti. Cieilehh... Meskipun saya sempat merasa down dan tidak tahu lagi harus bagaimana, saya mencoba tetap berusaha berpikir positif dan berdoa.

Saya meyakini, Yang Di Atas selalu punya jalan yang unik untuk masing-masing orang. Kita boleh berusaha, tapi Dia yang memutuskan. Jadi ketika kita sudah berusaha untuk mencapai keinginan namun terus saja gagal, bisa jadi ada jalan lain yang sudah disiapkan untuk kita. Tinggal kita mau mencoba menerimanya atau tidak.

Apa yang ingin saya bagikan di sini adalah, kita boleh memiliki tujuan, target atau apapun itu karena hal itu akan menjadi motivasi untuk mengembangkan diri. Tapi memang ada hal-hal yang mungkin berjalan tidak sesuai keinginan, sehingga kita perlu membuka diri terhadap kesempatan lainnya. 

Jalan akan selalu ada kalau kita semangat dan berniat baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun