Menurut sepengamatan saya, ada dua panggung lainnya yang didirikan di sepanjang Jalan Suryakencana hingga Jalan Siliwangi. Sempat agak bete sih karena menunggu lama. Tapi setelah dipikir-pikir tentunya disesuaikan dengan sejarahnya, dimana Festival Lampion memang diadakan saat malam hari.
Parade Cap Go Meh tahun ini dimeriahkan oleh kelompok Drumband Chanka Ksatria Bhakti dari PUSDIKZI, pawai baju adat dari 34 povinsi, Paskibraka, Nyi Pohaci dari Leuweung Seni (Purwakarta), Tari Lego-lego (Nusa Tenggara Timur), Tari Emambo Simbo (Papua), Tandok (Sumatera Utara), Liong Kopasus, Ogoh-Ogoh (Bali) hingga Reog Ponorogo (Jawa Timur) dan lainnya. Ada juga pertukaran seni dari Taiwan seperti Lan Yang Dance dan Electric Techno Neon Gods.
Patung-patung dewa ini diletakkan di atas joli yang sudah dihias dengan bunga, lampu neon hingga hio, dan diarak sesuai rute kirab oleh beberapa orang. Satu hal yang unik adalah, joli ini dibawa dengan cara digoyang-goyang sampai bunga-bunganya bertebaran, sambil diiringi tabuhan genderang dan simbal. Saya kurang yakin tujuannya apa, tapi menurut orang-orang hanya supaya lebih meriah. Mungkin pembaca ada yang tahu kenapa?
Setelah dua kali ikut perayaan Cap Go Meh, hampir dipastikan konsep acaranya berupa parade/pawai yang melalui rute tertentu. Jadi supaya kita merasa nyaman saat menonton, berikut tips dari saya untuk pembaca sekalian kalau kebetulan tahun depan mau nonton parade Cap Go Meh.
Pakai outfit senyaman mungkin
Indonesia sebagai negara tropis tentunya memiliki sinar matahari sepanjang tahun dengan tingkat kelembaban tinggi. Berhubung parade Cap Go Meh selalu diadakan secara outdoor dan umumnya siang hari, saya sangat menyarankan untuk memakai baju senyaman mungkin dan bisa menyerap keringat.
Juga gunakan alas kaki yang nyaman karena kita akan banyak berdiri dan jalan kaki. Menggunakan sandal sih boleh-boleh saja, tapi lebih baik sepatu olahraga yang nyaman supaya kaki tidak pegal dan pastinya tidak terinjak orang lain dong ya.
Masih terkait cuaca. Banyak yang bilang kalau Imlek pasti bertepatan dengan musim hujan yang tentunya dikaitkan dengan turunnya berkat. Maka lima belas hari setelah Imlek, peluang hujan masih besar. Oleh sebab itu ada baiknya kita sedia payung.
Selain berguna saat hujan, kalau kamu gak tahan panas, payungnya juga bisa dipakai kan. Dan yang paling penting, bawa air minum. Saat perayaan Cap Go Meh ada banyak sekali pengunjung yang datang memadati lokasi. Jangan sampai kita dehidrasi dan pingsan karena kepanasan di tengah-tengah kerumunan orang.