Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama FEATURED

Menengok Kemeriahan Cap Go Meh di "Buitenzorg"

9 Februari 2020   16:59 Diperbarui: 13 Februari 2021   11:58 1942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembawa lampion dari Vihara Dhanagun (Dokpri)

Dalam budaya masyarakat Tionghoa, satu momen yang tak kalah meriah dengan perayaan Imlek adalah perayaan Cap Go Meh. Dalam arti harafiah, 'Cap' berarti sepuluh, 'Go' berarti lima dan 'Meh' berarti malam. Jadi kira-kira Cap Go meh berarti malam ke-15.

Istilah Cap Go Meh sendiri berasal dari dialek Hokkian yang diartikan '15 hari setelah Imlek'.

Sekilas Sejarah Cap Go Meh
Menurut beberapa sumber yang saya baca, perayaan Cap Go Meh (dikenal juga dengan 'Yuanxiaojie') dulunya dilakukan tertutup hanya untuk kalangan istana dan dilaksanakan setiap malam ke-15 di bulan pertama menurut sistem penanggalan kalender Imlek. Dan karena perayaannya diadakan pada malam hari, dibuatlah banyak lampion dan aneka lampu berwarna-warni sebagai penerangan. 

Oleh sebab itu perayaan ini juga dikenal dengan Festival Lampion. Setelah masa pemerintahan Dinasti Han berakhir, perayaan Cap Go Meh menjadi lebih terbuka untuk umum dan dirayakan oleh masyarakat Tionghoa dengan turun ke jalan saat malam hari untuk menikmati lampion dan bersenang-senang.

Pembawa lampion dari Vihara Dhanagun (Dokpri)
Pembawa lampion dari Vihara Dhanagun (Dokpri)
Kini perayaan Cap Go Meh tidak hanya dirayakan di Tiongkok saja, melainkan juga di negara-negara lain seperti Malaysia, Singapura dan bahkan Indonesia sendiri. Acara ini umumnya dipusatkan di kawasan Pecinan (Chinatown) sebagai daerah dengan komunitas Tionghoa yang paling banyak. 

Di Indonesia sendiri, perayaan Cap Go Meh diadakan di berbagai daerah seperti Jakarta, Bogor, Semarang, Padang, Makassar, Gorontalo, Denpasar, dan tentunya yang paling terkenal yakni Singkawang.

Nonton Parade Cap Go Meh di Bogor
Dua tahun yang lalu adalah pertama kalinya saya mengikuti perayaan Cap Go Meh yang diadakan di Glodok, kawasan Pecinan terkenal di Jakarta. Parade Cap Go Meh saat itu luar biasa meriah layaknya pesta rakyat.

Parade dimeriahkan dengan pertunjukkan kesenian dari berbagai daerah, termasuk arak-arakan patung para dewa hingga atraksi Tatung seperti di Singkawang sana. Baca artikel saya di sini.

Mengarak patung dewa (Dokpri)
Mengarak patung dewa (Dokpri)
Tahun 2020 ini kebetulan sekali Cap Go Meh jatuh di hari Sabtu tanggal 8 Februari 2020. Dan karena kebetulan saya sudah pindah domisili ke daerah Bogor, maka sejak minggu lalu saya sudah merencanakan untuk ikut parade Bogor Street Festival Cap Go Meh di Bogor.

Perayaan Cap Go Meh di Bogor yang mengusung tema 'Looking Eastward' ini dilaksanakan di kawasan Pecinan paling terkenal di Bogor yakni Jalan Suryakencana yang sudah didekorasi dengan hiasan lampion merah. 

Saat saya tiba di lokasi siang hari, kawasan Jalan Suryakencana sudah ditutup untuk kendaraan dan dipadati pengunjung. Awalnya sempat waswas tidak bisa melihat parade dengan nyaman karena pagi harinya hujan lumayan deras. Tapi tak disangkan cuaca di siang harinya cerah. Kelewat terik malahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun