Well, ya namanya juga dukacita pastilah akan ada tangisan dari keluarga almarhum yang ditinggalkan. Mulai dari hari pertama saat para tamu yang melayat datang, saat satu per satu anggota keluarga tiba dari tanah perantauan, hingga saat acara perpisahan pada malam sebelum upacara adat.Â
Begitu juga saat pemberian Ulos Saput dan Ulos Tujung. Ulos Saput diberikan oleh pihak Tulang/saudara laki-laki Ibu untuk menyelimuti jenazah. Sedangkan Ulos Tujung diberikan kepada pasangan almarhum dengan tujuan penghiburan.Â
Upacara adat pemakaman di kampung umumnya digelar di halaman terbuka. Dan karena kebetulan Opung memiliki tanah bebas di sekeliling rumah, maka acara adat dilaksanakan di halaman yang sudah dipasangi tenda.
Usai pemberian Ulos Saput dan Ulos Tujung, peti mati dibawa ke halaman terbuka untuk pelaksanaan adat. Seluruh keturunannya akan berdiri di sekeliling peti untuk menyambut tamu-tamu yang datang.
Semasa hidupnya, Opung dikenal sebagai kepala sekolah sekaligus orangtua yang bijak, menyayangi dan menghormati keluarganya. Dia juga suka memberikan nasihat dan berkhotbah mengingat peran aktifnya di gereja.
Jadi alih-alih ratap tangis dan kesedihan, justru sukacitalah yang terpancar dari kami saat menyambut para tamu dan keluarga yang datang membawa tandok berisi beras, Manortor, pembagian Jambar (hak bagian) seperti daging (Jambar Juhut), kesempatan berbicara (Jambar Hata) dan uang (Jambar Hepeng), hiruk-pikuk pihak parhobas (orang-orang yang bertugas menyiapkan makanan dan lain-lainnya), dan kemeriahan dari musik yang mengiringi tarian Tortor kami. Karena kebetulan Opung menganut Pentakosta, alat musik gondang yang kurang familiar digantikan dengan alat musik modern. Full band pastinya.
Jangan ditanya berapa biaya yang dihabiskan untuk mengadakan pesta Saurmatua. Kalau dihitung-hitung bisa setara biaya pesta pernikahan di Jakarta. Namun lagi-lagi bukan soal biayanya, tapi lebih kepada ungkapan syukur keluarga yang berharap doa dari seluruh tamu dan keluarga yang datang supaya seluruh keturunan almarhum hidup rukun dan damai.
Selamat jalan ya Opung Doli.. Sampaikan salamku untuk Opung Boru di sana.