Mengapa harus pesta besar?
Dulu saya ingat ada yang pernah bertanya begini pada saya, "Kenapa sih kalau acara pemakaman adat orang Batak harus membuat pesta besar dan bisa berlangsung berhari-hari?"
Jawaban saya selalu sama yaitu "Tergantung bagaimana status orang yang meninggal". Status yang saya maksud di sini terkait bagaimana posisinya dalam keluarga seperti yang sudah saya singgung di atas. Pesta adat pemakaman yang besar biasanya diadakan untuk orang Batak yang meninggal Saurmatua.
Dalam adat Batak Mate Saurmatua (Saurmatua bulung & Saurmatua Mauli Bulung) dianggap kematian paling ideal, meskipun saat ini orang Batak banyak yang sudah lebih realistis jika menyangkut usia, sehingga mereka berharap paling tidak mengalami kematian Sarimatua. Hal ini menandakan bahwa seluruh tugas almarhum dalam keluarganya (termasuk membesarkan hingga menikahkan anak-anaknya) sudah tuntas dan memang sudah waktunya (sudah tua) untuk menghadap Tuhan.
Oleh sebab itu justru upacara adat kematian Saurmatua diadakan dengan meriah seperti layaknya pesta pernikahan. Mengundang banyak tamu, Manortor (menari Tortor), dan menggunakan alat musik Gondang. Pesta ini juga menjadi bentuk rasa syukur keluarga karena Tuhan telah memelihara almarhum dengan memberikan umur yang panjang.
Dalam adat Batak, pemotongan kerbau saat pemakaman seseorang yang sudah Saurmatua akan memberikan kesan positif bagi keluarga almarhum. Misalnya, melambangkan bahwa seluruh keturunannya telah sukses di tanah perantauan. Namun intinya kembali lagi pada kemampuan masing-masing keluarga. Daging kerbau inilah yang kemudian diolah dan diberikan kepada para tamu sebagai sajian.
Selain penyembelihan kerbau, diadakan juga musyawarah untuk membahas teknis acara adat dan pemakaman esok harinya (Martonggo Raja) yang umumnya diadakan sore hari hingga selesai.
Sebenarnya seluruh persiapan dibahas dalam acara Martonggo Raja, tapi umumnya hal-hal seperti pengadaan peti mati, penyewaan parmusik (Gondang), catering, lokasi penguburan sudah siap lebih dulu. Jadi saat Martonggo Raja tinggal membahas teknis acara adat, susunan acara, pemberian Ulos dan lainnya.
Jauh Dari Kesan Kesedihan