Atau cuma dipakai menulis sindiran-sindiran dengan tujuan anonim yang ujung-ujungnya membuat pembacanya jadi penasaran dan salah paham. Bahkan akhirnya malah membuat pihak-pihak yang tadinya tidak punya masalah, malah jadi berseteru di dunia nyata. Well, ini betul-betul ada loh karena saya lihat sendiri.
Atau cuma dipakai untuk copy paste pesan dari grup sebelah dan broadcast ke grup lainnya tanpa mengkroscek kebenarannya lebih dulu, cuma supaya dianggap paling update isu terkini.
Daripada seperti itu, mendingan kamu gunakan smartphone-mu untuk belajar menulis yang baik dan benar di Kompasiana.
2. Cuma dipakai untuk foto selfie
Makin ke sini, smartphone semakin dilengkapi fitur kamera yang semakin canggih. Dari awalnya kamera VGA, meningkat jadi 2 megapixel dan sekarang bahkan ada yang 64 megapixel. Bahkan jumlah lensa belakangnya saja ada tiga! Apalagi kalau bukan lensa wide, blur dan lainnya.Â
Belum lagi mode malam yang bisa menangkap cahaya dengan jernih. Luar biasa kan?
Tapi... buat apa punya smartphone dengan kamera canggih (atau bahkan mengaku fotografer) kalau ujung-ujungnya kamera secanggih itu cuma buat selfie, foto OOTD (outfit of the day) di depan kaca, atau foto makanan setiap kali mau makan, terus di upload ke Instagram?
3. Cuma dipakai untuk main game
Tidak ada salahnya main game kalau untuk sekadar melepas penat. Tapi kalau main game sampai berjam-jam sampai lupa makan, lupa mandi, lupa belajar, lupa kerja, lupa ibadah dan lupa bercengkrama dengan keluarga atau teman?Â
Duh, sorry to say ya. Jangan nangis kalau tiba-tiba matamu terkena iritasi hebat sampai susah melihat.
Sudah sering kan lihat di berita? Banyak yang mengalami gangguan penglihatan akibat terpapar sinar radiasi ponsel terlalu lama. Atau sakit punggung karena terlalu lama menunduk. Atau gangguan tulang tangan karena penggunaan jempol yang diforsir.
Jangan tersinggung juga kalau kamu dibawa ke psikolog atau psikiater karena siapa tahu kamu dianggap memiliki gangguan mental, karena kecanduan game sudah ditetapkan sebagai penyakit gangguan mental (Gaming Disorder) oleh WHO. Nah loh!
4. Tidak smart dalam mencari dan memvalidasi informasi.
Namanya juga smartphone yang pastinya sudah terhubung dengan internet, pastinya informasi apapun bisa dicari. Tapi nyatanya masih banyak tuh yang malas mencari informasi. Dikit-dikit nanya, dikit-dikit nanya, nanya kok cuma sedikit.