Mungkin meraih passion tidak semudah yang dibayangkan. Passion bisa saja sejalan dengan latar pendidikan, tapi bisa juga tidak.Â
Jika kita memutuskan untuk mendalami passion begitu selesai sekolah, maka kita harus memulai dari nol sebelum passion tersebut benar-benar bisa menghasilkan dan bisa 'menghidupi' kita.Â
Oleh sebab itu, sebagian orang mungkin berpendapat bahwa sebaiknya kita lebih dulu meraih passion saat usia muda, dengan pertimbangan memiliki tenaga yang bugar, bersemangat, penuh ide dan kreativitas.
Berikut beberapa alasan mengapa sebaiknya kita lebih dulu meraih passion:
- Dengan meraih mimpi, maka otomatis rezeki akan mengikuti.
Pasti pembaca banyak yang sudah menyaksikan (atau mungkin sudah mengalami) mereka yang bekerja sesuai dengan passion.Â
Misal membuka toko kue karena punya hobi membuat kue, menjadi guru musik karena senang bermain piano, jadi vlogger kuliner karena doyan makan, jadi desainer karena senang menjahit, buka usaha jastip karena hobi belanja, jadi fotografer profesional karena hobi memotret dan berbakat melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda, dan lain sebagainya.Â
Tapi apakah bekerja dengan passion selalu berhubungan dengan hobi? Bagaimana dengan mereka yang bekerja sebagai karyawan namun mendapatkan kenaikan jabatan yang cepat karena ia menyukai kesibukan dan tantangan?
Kadang saya merasa agak iri dengan mereka yang sudah menemukan passion-nya lebih awal. Mereka jadi punya lebih banyak waktu untuk mendalami passion tersebut hingga dapat memberikan hasil yang diharapkan. Saya setuju jika kita bekerja sesuai dengan passion, maka rezeki akan mengikuti kita dengan otomatis.Â
Mengapa? Karena saat itulah kita akan bekerja tanpa pamrih. Karena menyenangi apa yang kita kerjakan, maka tanpa iming-iming apapun kita akan menjalaninya dengan sungguh-sungguh.Â
Dengan usaha yang terbaik, kita akan rela berkorban (waktu, pikiran, tenaga dan materi) demi tercapainya suatu tujuan. Tentunya usaha yang sungguh-sungguh tidak akan membohongi hasil bukan?