Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memangnya Penting Banget Buat Kamu Pakai Barang Branded?

6 September 2019   09:15 Diperbarui: 6 September 2019   18:42 9300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Shutterstock

Dulu, saya pernah punya teman yang boleh dikatakan "melek merek". Dia tahu semua barang-barang branded dan memang orangnya branded oriented. Saking meleknya, kalau saya dan teman-teman lain sempat salah lafal saat menyebut satu merek terkenal, dia langsung auto-correction seperti program chat Whatsapp. 

Katanya dia sebal mendengar orang yang salah melafalkan merek-merek internasional macam Balmain, Yves Saint Laurent, Tag Heuer, Givenchy, hingga Jean Paul Gaultier dan lainnya. Coba, kamu tahu bagaimana cara melafalkan dengan benar merek-merek tersebut?

Semua barang yang melekat di tubuhnya pasti bermerek, kalau bukan merek kelas satu ya kelas dua. Pokoknya bermerek dan kalau kita tanya keasliannya, jawaban dia selalu "Sori, gue paling anti pake barang KW". Beuh!

Sering kali saya bertanya-tanya, sebenarnya apa sih motivasi utama orang-orang seperti teman saya itu saat memakai barang-barang branded?

Alasan menggunakan barang branded

Sebenarnya sih sah-sah saja ya orang memakai barang-barang branded, bahkan mengoleksi, hingga fanatik terhadap merek tertentu. Apalagi kalau mereka memiliki kelebihan dana tak terhingga, karena biasanya harga-harga barang branded tersebut setinggi langit. Tentu tidak jadi masalah bukan?

Kalau saya amat-amati, umumnya ada beberapa alasan seseorang menyukai barang-barang branded seperti:

1. Status Sosial

Status sosial seseorang seringkali digambarkan melalui penampilan seperti pakaian rancangan desainer ternama, mobil yang dipakai, kepemilikan properti, juga perhiasan dan barang-barang bermerek alias branded.

Berhubung hanya segelintir orang yang mampu membeli barang-barang super premium, maka mereka yang mampu membeli dan memakai barang branded sering dianggap memiliki status sosial yang tinggi. 

Tak heran banyak orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkan kekayaan (atau mungkin berteman dengan orang-orang kaya) dan merogoh kocek yang dalam supaya bisa membeli barang branded , sehingga meningkatkan status sosial mereka di mata masyarakat.

2. Percaya Diri

Dengan meningkatnya status sosial seseorang, umumnya kepercayaan diri mereka juga meningkat. Saat orang lain menunjukkan ekspresi terkesan terhadap penampilan seseorang yang menggunakan barang branded, ada rasa percaya dirinya yang bangkit. Ia merasa keberadaannya diakui dan disetarakan dengan orang-orang penting lainnya.

3. Ada Harga, Ada Kualitas

Sejujurnya saya percaya dengan istilah ini. Umumnya barang-barang branded memiliki kualitas yang sangat baik. Misal dari segi material, cara pembuatan, kontrol kualitas, desain, hingga umur produk (tingkat keawetannya). 

Itulah mengapa sering orang berkata "Mending gue beli barang yang bermerek sekalian. Biar mahal, tapi awet bertahun-tahun. Daripada murah, tapi baru berapa bulan sudah rusak". Meski begitu, bukan berarti barang non-branded tidak ada yang berkualitas bagus loh ya.

Gengsi atau Investasi?

Banyak yang mengatakan membeli barang branded juga merupakan salah satu bentuk investasi, meski tidak semua barang branded dapat dianggap sebagai investasi karena umumnya nilai barang konsumsi selalu turun. Namun, menurut saya pribadi ada dua hal yang perlu dicatat jika ingin berinvestasi barang branded.

Pertama, kenaikan harga barang branded biasanya terjadi setelah puluhan tahun. Contoh, harga tas Hermes yang berkisar ratusan juta, pada waktu tertentu harganya bisa naik dua kali lipat dengan catatan, tas dengan desain tersebut memang dijual dengan harga mahal karena diproduksi dalam jumlah terbatas alias limited edition. Beda dengan investasi tanah dan properti yang harganya naik secara konstan setiap tahunnya.

Kedua, jumlah orang yang memahami dan respect terhadap suatu produk dengan merek tertentu. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh kualitas pendidikan dan kemampuan ekonomi masyarakat.

Ilustrasi: citizen-femme.com
Ilustrasi: citizen-femme.com
Saat kualitas pendidikan dan kondisi ekonomi masyarakat meningkat, umumnya tingkat kesadaran mereka untuk menggunakan barang-barang dengan kualitas baik juga meningkat. Mereka juga lebih terbuka dalam mengapresiasi sisi estetika dan histori suatu barang, sehingga layak untuk dijadikan investasi.

Jadi saat memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk barang mewah, tentunya kita harus sadar betul bahwa imbal baliknya tidak seperti jika kita berinvestasi dalam bentuk saham, logam mulia, maupun tanah dan properti. 

Dan tentunya harus dipastikan bahwa dana yang akan digunakan untuk membeli barang branded tidak mengganggu dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun tabungan.

Namun ketika menggunakan barang branded hanya untuk memenuhi gengsi semata, supaya diakui dan diterima di lingkungan komunitas kelas tertentu, tentunya harus diwaspadai. Biasanya motif yang seperti ini yang menyebabkan kebangkrutan karena tren yang diikuti tidak sesuai dengan pendapatan yang diperoleh.

Seberapa Penting Barang Branded Untukmu?

Saya pribadi setuju jika barang branded memiliki pengaruh terhadap pandangan orang lain tentang status sosial orang yang memakainya, meningkatkan rasa percaya diri, dan memiliki kualitas yang baik.

Tapi bukan berarti barang yang tidak bermerek atau bukan merek internasional selalu bagus. Untuk barang-barang tertentu, saya juga punya merek favorit karena saya mementingkan kualitas, kenyamanan dan keawetannya.

Saya juga tidak keberatan membeli barang dengan harga yang sedikit mahal asal tiga syarat tadi terpenuhi, tapi tentunya disesuaikan dengan budget saya. 

Contoh, kalau saya sanggupnya beli baju di Sogo, ya tidak usah maksa beli di Galleries Lafayettes. Dan karena saya sadar diri dengan kemampuan ekonomi saya, saya tidak merasa jengah apalagi iri jika berada di lingkungan pertemanan yang banyak memakai barang-barang branded.

Sebenarnya kalau diamati, barang branded itu biasanya identik dengan fashion. Dan sudah bukan rahasia bahwa tren fashion itu selalu berubah setiap tahunnya. 

Kalau kita selalu mengikuti tren tersebut, terbayang dong berapa dana yang diperlukan? Kecuali kamu konglomerat (atau anaknya konglomerat) dengan kekayaan yang sanggup membiayai 7 dinasti sih, sebaiknya kelebihan dana yang dimiliki digunakan untuk menabung atau investasi lain yang lebih terjamin. Karena siapa yang tahu bagaimana hidupmu di masa depan kan?

Berikut beberapa trik saya saat akan membeli barang branded di tengah keterbatasan kemampuan ekonomi dan supaya tidak rugi-rugi amat:

1. Menabung dan cari tahu kapan musim diskon

Menabung atau mengalokasikan anggaran khusus untuk membeli barang branded, supaya tidak mengganggu dana tabungan dan operasional. Jangan lupa cari tahu kapan musim diskon. 

Misal saat Jakarta Great Sale, Mid Year Sale, Year End Sale, atau program sale khusus yang diadakan outlet tertentu. Jadi uang yang sudah kita tabung, bisa kita gunakan saat momen ini tiba. 

Tapi perlu dicatat, ada beberapa merek yang jarang sekali diskon, bahkan di musim diskon sekalipun. Biasanya karena memang mereka tidak ingin kehilangan reputasinya sebagai barang mewah. Jadi kalau kamu mau membeli barang dengan merek yang jarang diskon ini, ya harus niat nabung atau cari penghasilan tambahan.

Ilustrasi: news.ubc.com
Ilustrasi: news.ubc.com
2. Beli di outlet resmi

Saat membeli barang branded, usahakan untuk membelinya di outlet resmi supaya kualitas dan keasliannya terjamin. Barang branded juga biasanya memiliki garansi yang bisa kita klaim jika sesuai ketentuan.

3. Pilih desain yang timeless

Seperti yang sudah saya singgung tadi bahwa biasanya tren fashion selalu beganti setiap tahunnya. Jadi saat membeli barang branded, usahakan membeli desain yang tidak lekang oleh waktu alias timeless. 

Sehingga barang tersebut bisa kamu pakai kapanpun tanpa perlu takut terlihat ketinggalan zaman. Biasanya sih desain yang timeless itu simple, karena more simple more beautiful (semakin simpel,semakin cantik).

Menurut kamu gimana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun