Pada dasarnya Neerja sangat ketakutan, namun ia sadar ada begitu banyak penumpang tak bersalah di pesawat. Maka Neerja mengumpulkan keberaniannya untuk menenangkan penumpang dan memutar otak untuk melindungi mereka dan rekan-rekannya.
Jelas para teroris kemudian meminta dikirimkan pilot oleh pihak bandara. Dan setelah menunggu cukup lama, mereka memutuskan untuk menggertak dengan membunuh satu orang penumpang. Kemudian mereka mengancam akan membunuh penumpang satu per satu, dimulai dari yang berkewarganegaraan Amerika Serikat.Â
Jadi ketika para teroris menyuruh Neerja mengambil paspor penumpang, Neerja pun memberi instruksi pada rekannya untuk membuang semua paspor AS. Selain itu, Neerja juga sempat meminta salah seorang penumpang mempelajari cara membuka pintu darurat melalui kartu yang diberikannya secara sembunyi-sembunyi.
Berhasilkah Neerja menyelamatkan para penumpang dan rekan-rekannya? Saya rasa akan lebih seru kalau kalian nonton sendiri.
Moral of the Story
Usai menonton film, saya mencoba berpikir kira-kira moral dan pesan apa yang bisa saya dapat dari kisah Neerja ini. Well, saat kalian membacanya mungkin terkesan gampang. Tapi saya tahu tidak mudah melakukannya, karena tentu cara pandang masing-masing orang berbeda. Jadi kira-kira inilah tiga pesan yang bisa saya tangkap dari seorang Neerja:
1. Berusaha untuk tetap ceria dan berpikir positif
Meski mengalami hal yang tidak menyenangkan, berusaha tetap ceria dan berpikir positif membuat kita lebih tangguh dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
Meski Neerja sempat menderita karena suaminya dan mengalami kegagalan pernikahan, Neerja tetap berusaha melanjutkan hidupnya dengan baik. Ia menjadi pramugari sukses dan memiliki seorang pria yang mencintainya dengan tulus.
Saat pintu darurat terbuka, Neerja bisa saja langsung ikut melompat menyelamatkan diri. Namun ia memilih untuk membantu para penumpang, bahkan melindungi tiga orang anak.