Sediaan obat berbentuk salep/gel/krim sebaiknya tidak digunakan jika mengental, memisah, mengeras, kemasan lengket, hingga kemasan berlubang dan isinya bocor.
7. Produk Steril (termasuk injeksi)
Sebenarnya bentuk sediaan injeksi jarang digunakan sendiri oleh pasien karena biasanya dispensing akan dilakukan langsung oleh tenaga kesehatan seperti perawat atau dokter. Sediaan steril seperti tetes mata, tetes telinga, sebaiknya tidak digunakan jika kemasan rusak/terkoyak, berembun, bernoda, ada bagian yang hilang, rusak atau bengkok.
Satu hal yang perlu dicatat, ciri-ciri di atas tidak mutlak selalu disebabkan oleh masa kedaluwarsa yang sudah lewat. Cara penyimpanan obat yang tidak sesuai (misal suhu penyimpanan tidak sesuai, terpapar sinar matahari langsung, dan lainnya), juga mempengaruhi perubahan-perubahan tersebut. Oleh sebab itu penting untuk menyimpan obat sesuai dengan petunjuk pada kemasan.
Penanganan Pertama Konsumsi Obat Kedaluwarsa
Menurut Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), tanggal kedaluwarsa obat adalah tanggal yang diberikan pada tiap wadah produk (umumnya pada label) yang menyatakan sampai tanggal tersebut produk diharapkan masih tetap memenuhi spesifikasinya, bila disimpan dengan benar.Â
Tanggal kedaluwarsa ini ditetapkan berdasarkan hasil data studi stabilitas suatu obat di laboratorium selama periode tertentu, kondisi tertentu, dan dalam kemasan tertentu. Beberapa kemungkinan yang terjadi ketika suatu obat telah melewati masa kedaluwarsanya antara lain, perubahan sifat fisik (misal appearance, bau, rasa), perubahan sifat kimia (misal penurunan kadar zat aktif sehingga khasiat obat menjadi tidak maksimal, hingga kemungkinan terurai menjadi zat lain yang berbahaya) dan perubahan mikrobiologi (misalnya timbul pertumbuhan mikroorganisme seperti jamur/bakteri pada sediaan cairan oral, semisolid, kapsul).
Lalu bagaimana cara penanganan pertama ketika pasien sudah terlanjur mengkonsumsi obat yang kedaluwarsa?
- Hentikan penggunaan obat dan identifikasi kemasan obat sebagai bukti ketika berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.Â
- Minum air putih yang banyak untuk menurunkan konsentrasi obat, namun tetap konsultasikan ke tenaga kesehatan.
- Informasikan temuan kepada pihak pelayanan kesehatan yang memberikan obat tersebut, untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Namun tentunya ini tidak berlaku jika disebabkan oleh kelalaian pasien sendiri. Misal obat terlalu lama disimpan atau cara penyimpanannya tidak sesuai petunjuk.
Semoga bermanfaat!
Referensi: BPOM