Jika tidak ada rencana bepergian, biasanya saya menghabiskan akhir minggu dengan berbenah rumah dan mengakhirinya dengan kegiatan menyetrika baju sambil nonton film. Film yang diangkat  atau terinspirasi dari kisah nyata adalah salah satu jenis film favorit saya. Saya merasa 'wow' saat membayangkan kisah dalam film tersebut benar-benar terjadi.
Film based on true story yang saya tonton kemarin adalah film India. Namun film ini bukan film romantis yang banyak adegan dimana pemeran wanitanya mengenakan kain Saree sambil nyanyi-nyanyi dan lari-lari atau muter-muter di pohon, namun film ini bercerita tentang seorang mata-mata wanita dari India.
Tidak ada referensi khusus sebagai alasan saya untuk menonton film ini, tapi setelah baca sinopsis dan melihat trailer-nya, saya merasa jalan ceritanya lumayan oke untuk ditonton.Â
Mungkin aksi spionase-nya nampak tidak terlalu canggih layaknya film spionase barat, tapi menurut saya ceritanya seru untuk diikuti dan tidak terasa monoton. Jadi siapa tahu pembaca sekalian juga  tertarik untuk nonton film ini setelah baca artikel saya?
Sinopsis
Ber-setting di India tahun 70an, film yang disutradarai oleh Meghna Gulzar dan dirilis tahun 2018 ini, dibuka dengan adegan seorang wanita India bernama Sehmat Kahn (diperankan oleh Alia Bhatt) bersama temannya di sebuah universitas di New Delhi, India.Â
Sehmat adalah seorang gadis muda yang cerdas, anak dari Hidayat Kahn, seorang putra pejuang kemerdekaan India yang menyamar sebagai informan untuk pemerintah Pakistan.
Ketika Hidayat divonis bahwa hidupnya tak lagi lama karena penyakit kanker yang dideritanya, ia meminta Sehmat untuk melanjutkan misinya seperti yang sudah dilakukan oleh kakeknya secara turun temurun, yang berarti ia harus tinggal di Pakistan. Awalnya Sehmat merasa bimbang karena ibunya tidak mengizinkannya, namun pada akhirnya Sehmat setuju untuk menggantikan ayahnya.
![Sumber: bollyworm.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/08/20/bollyworm-dot-com-5d5b905f097f3652021389f2.jpg?t=o&v=770)
Berbekal koneksi persahabatan ayahnya dengan Brigadir Sayeed (tentara Pakistan), Sehmat akhirnya dinikahkan dengan putera Brigadir Sayeed yaitu Iqbal Sayeed (diperankan oleh Vicky Kaushal). Usai pernikahan, Sehmat pun berangkat ke Pakistan untuk hidup dengan dua peran yakni sebagai istri Iqbal Sayeed sekaligus sebagai agent RAW.
Saya membayangkan Sehmat sebagai gadis yang luar biasa mengingat dia hanyalah seorang mahasiswi biasa yang tidak pernah mendapatkan pelatihan khusus apapun tentang intelijen.Â
Tapi kemudian hidupnya berubah 360 derajat ketika dia harus beradaptasi di tengah keluarga baru yang belum pernah dikenalnya sama sekali, menjadi istri dari pria yang belum pernah dilihatnya, sekaligus menjalankan tugas negara sebagai mata-mata dimana setiap langkah yang diambilnya beresiko mengancam nyawanya.
![Sumber: indiatvnews.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/08/20/indiatvnews-dot-com-5d5b8ff30d8230684727c522.jpg?t=o&v=770)
Suatu ketika Abdul mengetahui identitas Sehmat dari peralatan kode Morse yang belum sempat dirapikan Sehmat di kamar mandi. Hal ini membuat Sehmat mengambil keputusan besar, yakni membunuh Abdul supaya identitasnya tidak terbongkar.
Sehmat semakin merasa tertekan karena apa yang dialaminya, apalagi saat ia mendapat informasi ketika ayahnya meninggal. Dan lagi-lagi, identitas Sehmat kembali terancam ketika kakak ipar Sehmat mencium kejanggalan pada kematian Abdul, sehingga Sehmat pun memutuskan untuk meracuninya.
Pada akhirnya, Iqbal yang mulai menaruh hati pada Sehmat pun mengetahui identitas istrinya setelah menemukan bukti bahwa Sehmat lah yang bertanggung jawab atas pembunuhan Abdul. Namun nyatanya, bagi Sehmat hubungan mereka tidak lebih penting daripada misi yang diembannya. Sehmat lebih memilih mengabdi pada negara dan tidak memedulikan Iqbal.
Ketika ia memanggil polisi Pakistan untuk menangkap Sehmat, Iqbal tewas terkena bom yang dilemparkan oleh tim Khalid, bahkan ketika ia tahu ada Sehmat di sana.
![SUmber: timesofindia.indiatimes.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/08/20/timesofindia-dot-indiatimes-dot-com-5d5b912f097f36702a362c22.jpg?t=o&v=770)
Informasi terpenting yang diperoleh Sehmat sebagai mata-mata adalah ketika Sehmat mengetahui rencana serangan PNS Ghazi (kapal selam Angkatan laut Pakistan) terhadap INS Vikrant (kapal induk Angkatan Laut India).Â
Berbekal informasi ini, India berhasil menggagalkan serangan terhadap INS Vikrant dan menenggelamkan kapal selam Pakistan. Konflik India -- Pakistan pada tahun 1971, berakhir dengan dengan kekalahan Pakistan.
Putus asa karena kehidupan sebagai mata-mata terasa sangat berat dan tidak memedulikan sisi kemanusiaan, Sehmat meminta Khalid untuk membawanya pulang ke India dalam kondisi depresi dan mengandung seorang anak hasil hubungannya dengan Iqbal. Sehmat pun memutuskan untuk membesarkan anaknya sendirian.
Cerita di Balik Cerita
Film ini rupanya juga didasarkan pada sebuah novel berjudul "Calling Sehmat" yang ditulis oleh Harrinder S. Sikka. Sikka sendiri pernah tergabung dalam Angkatan Laut India, namun kemudian dia menjadi seorang jurnalis.Â
Kisah tentang Sehmat diperolehnya setelah mendengar cerita dari salah satu perwira AL yakni putera Sehmat, dan mengabadikannya dalam sebuah novel. Sayang, saya sudah cari kemana-mana, tapi belum nampak tanda-tanda novel ini dijual di Indonesia. Mungkin pembaca ada yang tahu dimana saya bisa dapat novel ini?
Perlu diketahui nama Sehmat Kahn bukanlah nama sebenarnya. Identitas asli Sehmat dan keluarganya disembunyikan dengan tujuan proteksi dan privasi. Bahkan menurut kisah aslinya, Sehmat memiliki seorang kekasih saat kuliah di New Delhi. Namun kekasih Sehmat meminta Sikka untuk tidak terlalu membuka identitas dirinya maupun Sehmat dan keluarganya.Â
Meski demikian Sikka berhasil memperoleh izin untuk menerbitkan novel tersebut, supaya rakyat India tahu bahwa mereka memiliki seorang pejuang wanita yang mungkin akan terlupakan begitu saja. Sehmat diberitakan meninggal dunia pada April 2018 lalu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI