Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Hari TBC Sedunia: "It's Time to End TB"!

24 Maret 2019   07:00 Diperbarui: 24 Maret 2021   07:25 2315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat;

- Membudayakan perilaku etika berbatuk (menutup mulut);

- Memelihara kualitas lingkungan rumah yang sehat;

- Penanganan penyakit penyerta TBC;

- Penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi TBC di dalam mapun di luar Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

2019 Theme: IT'S TIME
Seperti yang dilansir dari laman situs resmi WHO, tema Hari TBC Sedunia tahun 2019 ini adalah "It's Time". Kita diajak untuk selalu aware dengan risiko penyakit TBC dan senantiasa aktif untuk mengupayakan pencegahan penularan penyakit.

It's time to test and treat latent TB infection
Penyakit TBC dapat dicegah dengan deteksi dini. Jadi jika sekiranya seseorang mengalami gejala-gejala umum infeksi TBC seperti yang telah disebutkan di atas, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter dan melakukan tes. Dan bila diagnosis menyatakan positif BTA, jangan menunda pengobatan. Diskusikan dengan keluarga terdekat supaya mereka dapat membantu mengawasi pengobatan, mengingat pengobatan TB tidak boleh terputus.

It's time we strengthen TB education and awareness among health care providers
Mengingat penularan TBC sangat mudah, penyakit ini dapat menjangkiti siapapun tanpa terkecuali. Oleh sebab itu tenaga kesehatan hendaknya jangan pernah lelah dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat (resiko, pengobatan dan pencegahan) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan penyakit TBC.

Pemerintah bersama para praktisi kesehatan juga hendaknya terus menyediakan fasilitas untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi mengenai TBC sehingga mereka tidak bingung harus kemana saat mengalami gejala TBC.

It's time to end stigma
Tak dapat dipungkiri, terkadang pasien TB menerima perlakuan negatif dari orang-orang sekitar sehingga banyak dari mereka yang merasa malu dan urung memeriksakan diri. Oleh sebab itu jika ada teman atau kerabat yang kita lihat mengalami gejala-gejala umum TBC, sebaiknya diingatkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Selain itu pasien sendiri juga hendaknya memaklumi kewaspadaan orang lain dalam mencegah penularan terhadap dirinya (misal saat orang lain membatasi interaksi). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun