Pindah jurusan di pertengah kuliah berarti memundurkan waktu kelulusan. Itu berarti target memasuki dunia kerja (atau mungkin juga menikah) juga mundur. Jadi coba pikirkan lagi, mana sebetulnya yang bakal terbuang sia-sia.
- Kembangkan Potensimu yang Lain
Daripada pindah jurusan di pertengahan kuliah, lebih baik berusaha sebisa dan sekeras mungkin untuk menyelesaikannya tepat waktu. Gunakan waktu luang untuk mengasah dan mengembangkan potensi, hobi atau passion kita yang lain secara mandiri/otodidak. Jadi begitu perkuliahan selesai, kita bisa memilih untuk terjun ke dunia kerja sesuai background studi atau melanjutkan passion dengan serius.
Sekali lagi, tidak masalah dan sah-sah saja jika kamu bergelar Sarjana Sains, tapi bekerja di dunia pariwisata. Anggap saja kita sudah memiliki nilai plus untuk ilmu yang kita peroleh. Keren kan?
- Berdamai dengan Diri Sendiri dan Semua Akan Indah pada Waktunya
Ini juga penting. Suatu hal yang manusiawi jika kita berbuat salah. Jadi jangan terlalu lama menyesal dan meratapi kesalahan yang sudah kita pilih sendiri. No matter what happen, life must go on.
Berdoa dan berserah pada yang punya semesta juga membantu kita untuk lebih tenang. Kalau kata Pak Ridwan Kamil bilang, 'Jangan minta diringankan bebanmu, mintalah dikuatkan punggungmu. Karena hidup tidak seindah drama-drama Korea'. Penggemar drakor jangan senyum-senyum aja!
Tanpa bermaksud menceramahi, percayalah kalau kita berusaha dengan niat baik disertai iman yang kuat, maka semua akan indah pada waktunya.
Sebagai penutup, untuk Kompasianer yang sedang merasa galau karena salah jurusan, sekali lagi keputusan bertahan atau tidak tergantung masing-masing. Apa yang saya bagikan disini hanyalah sekadar sharing motivasi dan pengalaman yang sudah saya lalui.
Terima kasih sudah bertahan membaca tulisan saya hingga habis dan semoga bermanfaat. Cherio!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H