Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Manfaat Vs Risiko dari "Energy Drink"

16 Oktober 2018   08:00 Diperbarui: 16 Oktober 2018   17:34 3011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya di bulan-bulan menjelang akhir tahun seperti ini, mayoritas aktivitas karyawan perusahaan akan terlihat lebih sibuk dari sebelum-sebelumnya. Setiap divisi/departemen akan berusaha mengejar target akhir tahun dan menyusun anggaran untuk tahun berikutnya (budgeting). Maka tak heran dalam seminggu banyak karyawan yang bekerja lembur, termasuk saya, demi memenuhi target kerja.

Mau bagaimana lagi, kelak job performance dalam setahun akan digunakan menjadi bahan pertimbangan untuk persentase kenaikan gaji di tahun depan.

Saat seseorang bekerja lembur yang berarti melebihi jam kerja normal, tentunya mereka akan membutuhkan tambahan energi supaya bisa tetap fokus meski tubuh sudah beraktivitas seharian sejak pagi. Selain makan dan minum multivitamin, beberapa dari mereka mungkin juga terbiasa minum minuman berenergi (energy drink).

Dan tak hanya kaum pekerja, terkadang mahasiswa pun (kebanyakan yang pria) mengkonsumsi energy drink untuk menambah energi dan meningkatkan fokus ketika sedang musim ujian atau saat skripsi dan sidang akhir.

Saya jadi teringat saat sedang sibuk-sibuknya menyusun laporan skripsi menjelang sidang akhir zaman kuliah dulu. Saat itu adalah saat-saat yang sibuk dan lumayan menegangkan. Butuh stamina tinggi dan tingkat fokus yang ekstra karena kurang tidur akibat menyempurnakan laporan skripsi.

Suatu malam ketika beberapa grup (termasuk saya) sedang menunggui proses ekstraksi tanaman di laboratorium Fitokimia, salah seorang teman laki-laki saya (sebut saja Dilan) tiba-tiba kelihatan berkeringat dingin. Awalnya kami mengira si Dilan ini sakit, tapi rupanya dia baru saja minum energy drink yang ada logo dua banteng saling seruduk. 

Dan usut punya usut, si Dilan ini tidak terbiasa minum minuman yang mengandung kafein (termasuk kopi), sehingga selain berkeringat dingin, dia juga merasa detak jantungnya lebih cepat dari biasanya. "Iya nih, gue sampe berasa capek. Padahal dari tadi duduk doang", komentar dia waktu itu. Rupanya saat itu adalah kali pertama dia mencoba energy drink karena direkomendasikan temannya jika ingin merasa segar bugar meski beraktivitas hingga malam.

Disebut energy drink karena produk tersebut memang bertujuan untuk memberikan energi tambahan serta meningkatkan fokus dan tingkat kewaspadaan seseorang. Ada beberapa merek produk energy drink yang terkenal mulai dari Red Bull, Monster, Cobra, Rockstar dan sebagainya.

Umumnya energy drink berupa minuman berkarbonasi (soda) dan memiliki komposisi utama yang terdiri dari kafein, taurin, gula, dan multivitamin (mulai dari vitamin B1, B2, B6, B12 dan lainnya). Kafein untuk meningkatkan kewaspadaan dan mencegah kantuk, taurin dan gula sebagai sumber energi dan multivitamin untuk meningkatkan stamina.

Pada kasus Dilan di atas, dia tidak terbiasa dengan asupan kafein, dimana kafein bekerja sebagai stimulan. Dengan demikian, Dilan jadi merasa deg-degan karena detak jantungnya meningkat signifikan untuk memompa darah. Salah satu efek samping kafein sebagai stimulan adalah takikardi (percepatan denyut jantung).

Energy drink: Manfaat vs Risiko

Sama seperti obat pada umumnya, energy drink pun memiliki dua sisi yang berbeda yakni manfaat dan risiko.

Caffeine 

Seperti yang sudah saya singgung diatas, kafein termasuk golongan senyawa stimulan yang akan memberikan efek berupa peningkatan memori, fokus dan kewaspadaan, serta memperbaiki mood.

Taurine

Merupakan salah satu asam amino kondisional (protein) yang berperan penting dalam metabolisme tubuh. Yang dimaksud dengan asam amino kondisional adalah asam amino yang dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh. Taurin ini dapat disintesis (dibentuk) dari Sistein atau Metionin dalam hati atau otak. Sumber lain taurin adalah daging dan ikan.

Pada dasarnya taurin memiliki sifat antioksidan yang berfungsi untuk melawan senyawa radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh. Selain itu taurin juga dipercaya dapat membantu meningkatkan pengangkutan oksigen ke dalam sel tubuh sehingga dapat meningkatkan aktivitas fisik terutama saat olahraga seperti atletik.

Multivitamin

Vitamin B-Complex biasanya disertakan untuk memberikan banyak khasiat mulai dari metabolisme tubuh, pembentukan sel darah merah, meningkatkan kerja sistem saraf dan lainnya.

Lalu apa saja risiko efek samping yang harus diwaspadai akibat mengkonsumsi energy drink berlebihan?

Efek Kardiovaskular

Beberapa studi menunjukan konsumsi energy drink dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan pembuluh darah arteri.

Efek Neurologis dan Psikologis

Konsumsi kafein berlebih dapat berisiko menimbulkan kecemasan, insomnia, sakit kepala dan kelelahan.

Efek Metabolisme dan Saluran Cerna

Beberapa energy drink mengandung banyak gula baik dalam bentuk glukosa, sukrosa maupun fruktosa sehingga berpotensi menyebabkan obesitas hingga Diabetes Mellitus Tipe 2.

Efek Renal (Ginjal)

Menurut penelitian, kafein juga berpotensi menyebabkan peningkatan diuresis (produksi urin) dan kehilangan Natrium dalam urin (Natriuresis) yang pada akhirnya mempengaruhi kerja jantung.

Efek Dental (Gigi)

Selain berisiko obesitas dan DM, tingginya kadar gula dan pH rendah pada energy drink dapat menyebabkan erosi gigi.

Hal-hal yang perlu diketahui tentang energy drink

Setelah mengetahui manfaat dan risiko yang dapat ditimbulkan akibat konsumsi energy drink, berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui dan dicatat tentang energy drink:

Bukan pilihan terbaik untuk hidrasi

Sebaik-baiknya komposisi yang terkandung dalam energy drink, cairan terbaik untuk hidrasi adalah air putih yang tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Pun sama halnya dengan produk-produk cairan elektrolit, meskipun memiliki kandungan yang lebih 'ringan' daripada energy drink, tetap lebih baik air putih.

Merasa 'terburu-buru' adalah tanda overdosis stimulan & vitamin

Setelah mengkonsumsi energy drink, apakah Anda merasa denyut jantung berdetak cepat dan tidak biasa? Atau mengalami keringat berlebih walaupun hanya sedang beraktivitas ringan? Atau merasa sampai kelelahan?

Bisa jadi itu merupakan tanda overdosis stimulan atau vitamin (misalnya vitamin B3). Perlu diketahui, bahwa efek kafein adalah dose-dependent (tergantung dosis). Semakin tinggi dosis, semakin hebat pula efek yang dirasakan. Apalagi jika dikonsumsi oleh orang yang memiliki toleransi rendah, maka kemungkinan terjadinya overdosis sangatlah tinggi.

Dapat mengandung lebih banyak kafein daripada minuman bersoda

Perlu diketahui bahwa setiap negara memiliki standar berbeda tentang kandungan kafein dalam produk energy drink. Oleh sebab itu, bisa saja dalam satu produk energy drink, kandungan kafein-nya dua hingga empat kali lebih banyak daripada minuman bersoda lainnya.

Jangan terlalu mengandalkan label untuk menentukan produk tersebut aman atau tidak

Seperti poin sebelumnya, karena setiap negara memiliki standar yang berbeda tentang kandungan kafein dalam minuman berenergi, maka kategori produk tersebut bisa berbeda pula di setiap negara.

Ada yang mengklasifikasikannya sebagai makanan, ada pula yang menggolongkannya sebagai suplemen makanan. Untuk kategori makanan, biasanya pada kemasan akan tertera Nutrition Facts. Tapi bukan berarti energy drink yang digolongkan sebagai makanan akan lebih aman dari suplemen makanan.

Target pemasaran kadang tidak sesuai regulasi

Minuman berenergi seharusnya dikonsumsi oleh orang dewasa. Tapi faktanya anak-anak di bawah umur banyak juga yang mengkonsumsi, misalnya kaum remaja setara SMP/SMA atau atlet-atlet muda.

Mereka yang mengkonsumsi produk energy drink tentunya memiliki risiko tertentu pada kesehatan mereka yang notabene masih dalam proses pertumbuhan. Terutama untuk atlet-atlet muda, cara terbaik untuk menjaga stamina dan meningkatkan energi adalah dengan diet seimbang, konsumsi air dan istirahat yang cukup.

Pada akhirnya kembali lagi, semua tergantung pada keputusan Anda.

Referensi:

USADA; NCBI; NCCIH; WEBMD; MEDSCAPE

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun