Ada beberapa fase tidur yang dilalui oleh seseorang ketika tidur sebelum mencapai fase REM. Mulai dari Fase 1 (Tidur Paling Ringan), Fase 2 (Tidur Ringan/Light Sleep) dan Fase 3-4 (Tidur Dalam/Deep Sleep). Keempat fase ini dikelompokkan secara garis besar sebagai fase NREM (Non-Rapid Eye Movement).
Fase REM akan terjadi setelah melewati satu siklus pertama setelah Fase Tidur Dalam (kira-kira 90 menit) yang kemudian akan berulang kembali. Pada fase REM ini, orang biasanya akan bermimpi karena otak sangat aktif meski otot-otot tubuh sudah lumpuh.
Sleep Paralysis bisa terjadi selama beberapa detik hingga beberapa menit. Dan pada saat ini pula seseorang biasanya mengalami halusinasi hipnagogik (halusianasi yang muncul pada saat seseorang jatuh tertidur), dimana mereka merasa melihat hal-hal yang menyeramkan.
Sebenarnya tidak ada penjelasan pasti mengapa 'penglihatan' yang muncul selalu menyeramkan ketika Sleep Paralysis terjadi. Tapi hal ini dikaitkan dengan budaya orang itu sendiri. Jika mereka mempercayai hal-hal supranatural, maka peluang melihat hal-hal supranatural pun semakin besar. Namun jika orang tersebut memiliki pandangan yang sangat ilmiah, biasanya mereka hanya melihat bayangan orang atau orang yang mencurigakan.
Sleep Paralysis sebenarnya bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan sepanjang hanya terjadi sesekali, namun biasanya hal ini akan terasa mengganggu dan membuat kita merasa cemas untuk tidur kembali.
Penyebab dan Pencegahan Sleep Paralysis
Biasanya seseorang mengalami Sleep Paralysis ketika mereka kurang tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur, terlalu banyak pikiran sebelum tidur, atau jetlag. Menurut para ahli, bahkan ada korelasi antara posisi tidur yang telentang dengan Sleep Paralysis, seperti yang saya alami.
Namun tidak perlu khawatir, Sleep Paralysis dapat dikurangi dengan beberapa cara misalnya:
- Membuat pola tidur yang teratur dan cukup tidur.
- Menciptakan suasana yang nyaman untuk tidur (misalnya mengurangi cahaya ruangan, mendengarkan musik klasik/menciptakan suasana tenang, mengatur pendingin ruangan dengan suhu yang pas, dan sebagainya).