Aturan ini juga berlaku untuk yang pria loh ya. Beberapa toko ada yang memberikan semacam rangka rok berkawat supaya rok-nya terlihat mengembang. Jadi terbayang dong repotnya kalau kita bolak-balik lepas-pasang Hanbok?
Pilih warna yang cerah
Sebenarnya tergantung selera masing-masing sih. Tapi saya lebih suka yang cerah. Mengapa? Karena warna-warna Hanbok yang cerah akan terlihat cantik saat difoto. Meski begitu saya juga banyak melihat variasi Hanbok berwarna pastel dan memang warna ini juga banyak diminati oleh para turis-turis wanita muda seperti dari Tiongkok dan Jepang.Â
Manis juga sih. Tapi seperti yang saya ceritakan di awal, saya jatuh cinta dengan Hanbok saat nonton Jewel in the Palace yang menampilkan warna-warna Hanbok yang cerah.
Ini sudah pasti, karena Gyeongbok-gung itu sangat luas dan banyak area yang berpasir. Jadi kalau pakai heels ke sana, sudah pasti salah kostum. Sayang banget kan kalau tidak bisa keliling istana gara-gara kaki lecet. Pilihannya tinggal pakai sneakers (jika lebih mengutamakan kenyamanan) atau flat shoes (kalau kepingin nyaman, sekaligus "nyambung" dengan kostum Hanbok).
Membawa barang-barang penting
Penyewaan Hanbok, umumnya sudah termasuk aksesoris kepala (kecuali topi wanita) dan tas kecil. Sementara itu perlengkapan topi untuk pria juga sudah termasuk dalam biaya sewa.Â
Begitu juga dengan loker untuk menyimpan tas kita. Oleh sebab itu, keluarkan barang-barang penting seperti dompet, paspor dan ponsel dan jangan ditinggal di dalam loker. Tiga barang ini sangat penting saat kita berada di luar negeri.
Satu hal yang perlu dicatat, siapapun yang masuk Gyeongbok-gung dengan mengenakan Hanbok, tidak akan dikenakan biaya masuk! Seru kan? Jadi kita bisa puas keluar-masuk istana. Dan karena jatah waktu penyewaan Hanbok sekitar 3 -- 4 jam, setelah puas keliling istana kita juga bisa keliling dan foto-foto di Bukchon Hanok Village (wilayah perumahan tradisional khas Korea) karena lokasinya berdekatan dengan Gyeongbok-gung. Tapi perlu diingat, karena perumahan ini ada pemiliknya, jadi jangan sampai mengganggu loh ya.
Namun sayang oh sayang, karena waktu rombongan kami terbatas, saya belum meng-explore keseluruhan istana dan tidak sempat ke Bukchon. Semoga dalam kunjungan berikutnya (masih berharap) saya bisa lebih puas meng-explore sisi tradisional kota Seoul.