Mohon tunggu...
Game Changer
Cerita Pemilih
Analisis Sosok
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
Lagi Rame!
Sewindu Komikus Hasmi "Gundala"
Asa dan Dilema Guru Madrasah Swasta
Tip "Survive" bagi Guru Baru
Hari Guru Nasional, Apresiasi Tulus dan Formalitas
Mirisnya Nasib Guru Honorer di Indonesia
Tanda-Tanda Masih Ada Trauma dalam Dirimu
Kamu pasti suka!
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan featured

Nyepi 2018, Meriahnya Festival Ogoh-Ogoh di Jakarta

19 Maret 2018   13:40 Diperbarui: 6 Maret 2019   16:05 2577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para penari sebagai bagian dari rangkaian pertunjukkan (Dokpri)
Para penari sebagai bagian dari rangkaian pertunjukkan (Dokpri)
Para penari sebagai bagian dari rangkaian pertunjukkan (Dokpri)
Salah satu penampilan tarian (Dokpri)
Tari Kecak sebagai penampilan terakhir (Dokpri)
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik
Ogoh-Ogoh yang diangkat sejumlah pemuda Banjar (Dokpri)
Ogoh-Ogoh yang disertai iringan tari-tarian (Dokpri)
Tari-tarian yang ikut memeriahkan penampilan Ogoh-Ogoh (Dokpri)
Selain kekuatan, kekompakkan dibutuhkan untuk mengangkat Ogoh-Ogoh (Dokpri)

Tari Kecak sebagai penampilan terakhir (Dokpri)
Tari Kecak sebagai penampilan terakhir (Dokpri)
Pertunjukkan yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam ini telah memberikan wawasan baru bagi masyarakat yang berkunjung dan saya berharap kedepannya acara ini bisa diadakan setiap tahun, sehingga tidak hanya berguna menambah pengetahuan melainkan juga meningkatkan toleransi antarumat beragama.

Rahajeng rahina Nyepi Caka 1940

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  2. 1
  3. 2
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

ancologohogohfestival

budayabali

nyepi2018

ogohogoh

wisata

maknanyepi
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.